Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Nenek Moyang Ayam yang Berasal dari Asia

KOMPAS.com - Ayam merupakan unggas yang sangat umum dimanfaatkan daging dan telurnya sebagai bahan pangan.

Rata-rata, ayam memiliki tinggi kurang dari 70 cm dan berat sekitar 2,6 kg. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ayam berkembang biak di musim semi dan musim panas.

Peletakan telur dipengaruhi oleh bentangan panjang siang hari yang terjadi selama bulan-bulan hangat.

Namun, lampu buatan yang ditempatkan di kandang ayam dapat memicu respons bertelur ayam sepanjang tahun. 

Waktu antara ovulasi dan bertelur ayam betina adalah sekitar 23-26 jam. 

Ovulasi berikutnya dapat terjadi dalam waktu satu jam setelah telur sebelumnya diletakkan. 

Ini memungkinkan beberapa ayam menghasilkan sebanyak 300 telur per tahun.

Embrio ayam yang dibuahi berkembang dengan cepat dan anak ayam dapat menetas sekitar 21 hari kemudian.

Nenek moyang ayam

Dilansir dari University of Wisconsin-Madison, kebanyakan ilmuwan sepakat bahwa South Asian Red Junglefowl (Gallus gallus) adalah nenek moyang ayam.

Namun, karena studi DNA menunjukkan bahwa ayam hutan merah tidak memiliki gen untuk kulit kuning, diyakini adanya hibridisasi dengan ayam hutan abu-abu (Gallus sonnaratii).

Struktur tubuh Indian Gamebird (Cornish) dan Brahmas dari China memberikan bukti fisik pengaruh ayam hutan abu-abu. 

Kemudian, ekor dari keturunan Sumatera menunjukkan kontribusi genetik dari ayam hutan Sri Lanka (Gallus lafayetti). 

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa ayam hutan hijau (Gallus varius) juga telah berkontribusi pada ayam modern.

Adapun domestikasi ayam mungkin terjadi 7.000-10.000 tahun yang lalu di Asia Tenggara dan Oceana.

Distribusi ayam terjadi dengan cepat dan meluas karena kemampuannya menyediakan daging dan telur untuk sumber makanan manusia. 

Tetapi, diyakini bahwa sabung ayam juga menjadi alasan lain penyebaran ayam.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/18/170200623/mengenal-nenek-moyang-ayam-yang-berasal-dari-asia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke