Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Potensi Gempa Kuat Megathrust Terkait Gempa Nias Selatan

Adapun episenter gempa terletak di 149 kilometer tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara dengan kedalaman 25 kilometer.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, gempa Siberut-Pulau Batu bermagnitudo 5,3 ini merupakan rangkaian gempa susulan dari gempa utama bermagnitufo 6,7 pada 14 Maret 2022.

“Hingga 15 Maret 2022 pukul 19.37 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 9 kali aktivitas gempa susulan (aftershock),” ujar Daryono melalui akun resmi Twitternya, Selasa (15/3/2022).

Potensi gempa megathrust

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa bumi pada 14 Maret 2022, berada di zona megathrust atau akibat aktivitas subduksi lempeng.

“Terlihat bahwa zona atau segmen Mentawai, para pakar gempa menyebutnya segmen Mentawai, nampaknya memang segmen yang aktif terjadi beberapa kali gempa-gempa yang tercatat,” ujar Dwikorita dalam konferensi pres pada 14 Maret 2022.

Adapun gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang kemudian mempunyai parameter update 6,7 magnitudo, terjadi di segmen Mentawai bagian Siberut.

Sementara pada tahun 1797, terjadi gempa dengan magnitudo 8,5, yang bersumber dekat dengan gempa yang mengguncang Nias Selatan pada 14 Maret 2022.

Dwikorita menjelaskan, gempa yang dihasilkan dari segmen megatrhust mempunyai magnitudo tertarget 8,9. Namun, ini bukanlah prediksi melainkan perkiraan magitudo maksimum yang dapat terjadi.

“Para pakar gempa telah memperhitungkan, apabila segmen megathrust ini bergerak, maka pada kondisi skenario terburuk magnitudonya dapat mencapai 8,9,” tutur dia.

“(Magnitudo) 8,9 itu adalah perkiraan magnitudo maksimum yang dapat terjadi berdasarkan perhitungan panjang segmen dan slip ratenya atau percepatan pergerakan di bidang slip atau pergeseran,” lanjut Dwikorita.


Apakah gempa megathrust dapat terjadi di darat?

Dwikorita menjelaskan, meskipun megathrust lokasi berada di laut, dampak dari perambatan gelombang gempa tentunya merambat mengarah ke darat, sehingga dampaknya juga terjadi di darat.

“Terutama misalnya pada tanah-tanah yang mudah teramplifikasi, dan juga dampak tsunaminya juga bisa mengarah ke darat,” tutur dia.

Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono menambahkan, pihaknya akan terus memonitor gempa susulan. Belajar dari aktivitas Lombok, gempa susulan yang signifikan frekuensinya, dapat berpotensi mentriger megathrust di sekitarnya.

“Kalau ini gempa susulannya kita harapkan terus menurun dan selesai, semoga tidak akan men-triger (zona megathrust di sekitarnya),” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang S. Prayitno menjelaskan, secara fisis apabila ada suatu sumber getaran, itu juga akan dimungkinkan men-triger sesar-sesar disebelahnya.

“Namun itu semua juga tergantung dari rambatan gelombang gempa. Apakah akan cukup mampu untuk men-triger sesar atau pergerakan sesar di sekitarnya. Tentunya dapat dilihat dengan hasil monitoring BMKG terhadap gempa susulan,” ujar dia.

Picuan gempa

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjabarkan, dalam teori picuan gempa terdiri dari picuan statik dan picuan dinamik.

Picuan statik sudah bisa dibuktikan secara empirik, karena ada perubahan stres di sekitar zona gempa. Apabila di dekatnya memang terdapat sumber gempa yang sudah di titik matang dan itu jaraknya dekat, maka bisa terpicu oleh picuan statik ini.

“Ini bisa dibuktikan pada kejadian gempa Lombok, di mana saat itu ada tiga segmen yang bergerak yang pertama Lombok Utara bagian tengah, kemudian memicu bagian baratnya dan bagian timurnya,” jelas dia.

“Itu bukti bahwa teori picuan statik bisa dibuktikan,” lanjut Daryono.

Sementara itu, picuan dinamik dapat memicu terjadinya gempa di tempat yang jauh tetapi harus memenuhi banyak persyaratan dan secara empirik juga masih ada beberapa kajian yang harus dilakukan karena masih ada banyak hal yang harus dipenuhi dan secara konseptual harus dikaji para ahli.

Daryono mengimbau gempa yang terjadi ini harus diwaspadai oleh semua pihak, terlebih masyarakat di sekitar lokasi, dikarenakan gempa terjadi di zona segmen yang sedang mengalami kekosongan gempa sejak tahun 1700-an.

Sehingga, apabila terjadi gempa lebih dari magnitudo saat ini, masyarakat diminta segera melakukan evakuasi mandiri.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/16/180300423/mengenal-potensi-gempa-kuat-megathrust-terkait-gempa-nias-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke