Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

KOMPAS.com - Angin Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam.

Angin puting beliung biasanya bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimum selama 5 menit.

Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar dan biasa terjadi di Amerika adalah tornado yang kecepatannya mencapai 320 km per jam dan berdiameter 500 meter.

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba.

Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya karena benda-benda akan terangkat dan terlempar dengan pusarannya.

Proses terjadinya angin puting beliung

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari ketika suhu udara panas.

Saat itu awan hitam berkumpul akibat radiasi matahari di siang hari. 

Awan tumbuh secara vertikal, kemudian di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. 

Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi berhembus ke permukaan Bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Dampak angin puting beliung

Fenomena angin puting beliung dapat menghancurkan area yang luasnya hingga 5 km. 

Pepohonan, rumah, dan bangunan lain dapat tumbang akibat terjangan angin puting beliung.

Selain itu, angin puting beliung juga dapat berbahaya bagi mahluk hidup karena angin ini dapat melemparkan benda keras yang ikut masuk pusaran angin.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/05/193200623/proses-terjadinya-angin-puting-beliung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke