Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Latih Anjing untuk Mendeteksi Kanker pada Manusia, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Anjing dikenal sebagai hewan cerdas yang sangat bersahabat dengan manusia. Mereka sering diajari untuk melakukan berbagai hal, termasuk bermain lempar tangkap, mengambil benda-benda, bahkan anjing juga dimanfaatkan aparat kepolisian untuk mencari jejak.

Tak hanya sampai di situ, saat ini para peneliti tengah melatih anjing untuk bisa mendeteksi masalah tubuh pada manusia, yaitu kanker.

Melalui serangkaian uji coba, tim yang berasal dari badan amal Medical Detection Dogs di Inggris melatih hewan khusus ini, untuk mendeteksi penyakit lewat penciumannya.

Dilansir dari Express, Sabtu (19/2/2022) anjing bisa mendeteksi kanker itu bukanlah jenis tertentu, melainkan anjing yang memang sudah dilatih.

Anjing-anjing tersebut dikenal sebagai bio detection dogs atau anjing bio-deteksi. Para peneliti pun mengajari anjing untuk menggunakan hidung mereka yang sangat sensitif dalam mengenali penyakit kanker.

“Hidung anjing adalah biosensor terbaik yang kami ketahui," kata peneliti di Medical Detection Dogs.

Penelitian tersebut merupakan kabar baik bagi banyak orang, sebab deteksi dini kanker sangat membantu pasien guna mendapatkan pengobatan yang lebih optimal.

Penelitian di tahun 2014 juga menunjukkan, bahwa anjing mampu mendeteksi jejak kecil, dari bau yang ditimbulkan oleh penyakit yang berbeda.

Menurut studi tahun 2004 yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ), tumor menghasilkan senyawa organik yang mudah menguap, kemudian dilepaskan melalui napas ataupun keringat. Hal ini lah yang menjadi dasar teori anjing bisa mendeteksi kanker.

“Beberapa senyawa organik yang mudah menguap ini cenderung memiliki bau yang kha, bahkan ketika muncul dalam jumlah kecil, mereka dapat dideteksi oleh anjing, dengan ketajaman penciuman yang luar biasa," demikian tulis para peneliti.

Studi tersebut adalah yang pertama kali melakukan penilaian seberapa baik anjing bisa mendeteksi kanker kandung kemih. Mereka menemukan, hewan seperti anjing mampu mengidentifikasi kanker kandung kemih dari sampel urine yang diberikan.

Pada awalnya, dugaan awal anjing dapat mencium bau kanker pertama kali diterbitkan di jurnal The Lancet tahun 1989 silam.

Saat itu, seorang pasien wanita pergi ke dokter karena anjingnya sangat terobsesi dengan lesi kulit di tubuhnya, setelahnya dia didiagnosis terkena kanker melanoma.

Sejak itu, banyak orang percaya bahwa anjing peliharaan mereka mampu merasakan ada sesuatu yang salah pada kesehatan pemiliknya.

Kini, penelitian mengenai anjing bisa mendeteksi kanker masih berlangsung. Para peneliti dari Medical Detection Dogs juga sedang mengerjakan dua uji klinis bersama NHS, untuk mengevaluasi kemampuan anjing di sana dalam mendeteksi kanker prostat, serta kanker kolorektal. Anjing bio-deteksi pun telah dilatih untuk melacak Covid-19 pada seseorang.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/21/160300023/peneliti-latih-anjing-untuk-mendeteksi-kanker-pada-manusia-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke