Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuda Nil Semprotkan Kotoran saat Dengar Suara Asing Kuda Nil Lain

KOMPAS.com - Kuda nil adalah binatang yang sangat misterius, terutama soal bagaimana komunikasi sosialnya. Sebuah studi mengungkapkan perilaku unik satwa ini, yang akan semprotkan kotorannya saat bertemu pesaingnya.

Studi ini menemukan informasi baru mengenai hewan yang dapat berlari dengan kecepatan 30 km per jam dalam jarak pendek ini.

Mengutip Science Alert, Kamis (27/1/2022) kuda nil termasuk hewan yang bagi manusia jauh lebih berbahaya daripada beruang grizzly tersebut ternyata tidak menyukai keberadaan kuda nil lain di dekat mereka.

Ekspresi tak sukanya itu bahkan mereka tunjukkan dengan cara yang cukup ekstrem, yakni menyemprotkan kotorannya dalam jumlah yang banyak saat mendengar suara asing dari kuda nil lain.

"Kami menemukan bahwa vokalisasi asing menginduksi respons perilaku yang lebih kuat daripada yang dihasilkan oleh individu dari kelompok yang sama atau lainnya," kata salah satu penulis studi, ahli bioakustik University of Saint-Etienne bioacoustician Nicolas Mathevon.

Penelitian ini pun menunjukkan bahwa mereka dapat mengidentifikasi tanda vokal dan berperilaku agresif terhadap kuda nil lain.

Dalam studi kuda nil semprotkan kotorannya tersebut tim peneliti melakukan perjalanan ke Cagar Alam Khusus Maputo di Mozambik dan mulai merekam panggilan dari tujuh kelompok kuda nil (Hippopotamus amphibius) di tiga danau.

Peneliti fokus pada 'wheeze honk', vokalisasi atau suara kuda nil yang paling umum. Suara ini dapat didengar dari jarak jauh dan dianggap sebagai bagian dari komunikasi kohesi sosial hewan.

"Mempelajari biologi perilaku kuda nil di alam liar itu sulit karena mereka makan di darat terutama pada malam hari agak menyendiri. Namun bukannya tak mungkin untuk mengidentifikasi dan menemukannya," ungkap para peneliti dalam laporan mereka.

Sementara pada siang hari mereka berkumpul dalam kelompok di dalam air.

Kelompok kuda nil memiliki struktur mulai dari jantan dominan, sejumlah betina, anak-anak, serta jantan lainnya.

Namun tak jelas apakah kawanan kuda nil tersebut akan membentuk kelompok yang stabil atau bisa berpindah ke kawanan lain.

Lebih lanjut, setelah para peneliti merekam suara tujuh kelompok kuda nil ini, peneliti melakukan eksperimen dengan memainkan kembali suara tersebut untuk mengetahui bagaimana mereka akan bereaksi terhadap kuda nil lain.

Tim menemukan bahwa respon perilaku kuda nil agresif. Mereka merespon dengan menyemprotkan kotorannya saat mendengar suara asing dari kuda nil lain.

Temuan perilaku agresif kuda nil ini menjadi menarik karena beberapa alasan.

Pertama, meski kuda nil terlihat cukup santai berada dalam kubangan, ternyata mereka punya respon cepat terhadap suara kuda nil lain. Ini artinya mereka masih memperhatikan lingkungan dengan cermat.

Kedua, temuan menunjukkan kalau kuda nil lebih agresif terhadap kuda nil lain yang benar-benar asing.

Temuan-temuan ini akhirnya dapat memberikan cara untuk membantu upaya konservasi saat memindahkan kuda nil.

"Sebelum memindahkan sekelompok kuda nil ke lokasi baru, salah satu tindakan pencegahan adalah memperdengarkan suara-suara asing dari kuda nil lain ke kelompok yang sudah ada sehingga mereka menjadi terbiasa dan agresi bertahap dapat berkurang," papar Mathevon.

Penelitian tentang perilaku kuda nil semprotkan kotorannya saat mendengar suara kuda nil lain ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/28/190100123/kuda-nil-semprotkan-kotoran-saat-dengar-suara-asing-kuda-nil-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke