Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Bulan Hitam, Definisi, Daftar Wilayah Terjadi, Cara Melihat dan Dampaknya

KOMPAS.com - Bulan Hitam menjadi salah satu fenomena menarik yang akan hadir di tahun 2022 ini. Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang mengatakan, fenomena Bulan Hitam akan terjadi di berbagai negara mulai akhir Januari 2022 ini.

Meskipun, tidak setiap negara akan mengalami fenomena Bulan Hitam ini serentak, pada akhir Januari 2022 ini, Bulan Hitam akan terjadi di negara Amerika, sedangkan untuk Indonesia baru akan terjadi pada Mei mendatang.

Andi menegaskan bahwa pada umumnya, bulan hitam merupakan ketampakan bulan yang terlihat bercahaya dan seolah hitam-gelap.

"Definisi awalnya memang merujuk ke bulan baru yang tidak memancarkan cahaya, karena posisinya segaris sehingga bagian yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari (seolah tampak berwarna hitam)," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (27/1/2022).

Apa itu Bulan Hitam?

Andi mengatakan, ada banyak sekali pengertian atu definisi mengenai Bulan Hitam ini. Setidaknya, berikut 4 definisi Bulan Hitam yang diketahui:

1. Fase Bulan Baru yang Kedua dalam Satu Bulan Masehi

Untuk definisinya yang pertama, Bulan Hitam diartikan sebagai fase bulan baru yang kedua dalam satu bulan masehi.

Disampaikan Andi, fenomena bulan hitam ini cukup sering terjadi karena berlangsung periodik dengan periode 29 bulan.

Hal ini disebabkan umum bulan Masehi selain Februari(30 dan 31 hari) lebih panjang dibandingkan dengan durasi siklus Sinodis Bulan (disebut juga lunasi, yakni 29,53 hari).

Selain itu, bulan baru pertama di dalam bulan Masehi jatuh di awal bulan, sehingga bulan baru kedua jatuh di penghujung bulan masehi.

2. Fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis

Pengertian bulan hitam berikutnya yakni fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis yang mengandung empat fase bulan baru. Fenomena ini terjadi setiap 33 bulan.

Satu musim astronomis yang dimaksud adalah dari ekuinoks ke solstis maupun solstis ke ekuinoks.

Untuk definisi fenomena bulan hitam yang kedua, Andi mengatakan, ini disebabkan oleh durasi musim astronomis yakni 89 dan 93 hari lebih panjang dibandingkan dengan interval bulan baru pertama hingga keempat. 

Interval bulan baru pertama hingga keempat tersebut adalah 3 x 29,53 = 88,6 hari.

Selain itu, bulan baru pertama di dalam musim astronomis jatuh pada awal musim, sehingga bulan baru keempat jatuh pada akhir musim.

3. Tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari

Bulan Hitam juga dimaksudkan sebagai masa di mana tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari.

Hal ini dikarenakan, umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari, ini lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau disebut juga Lunasi yakni 29,53 hari.

"Fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan baru bertepatan dengan tanggal masehi yang sama," jelasnya.

4. Tidak terdapat fase bulan purnama di bulan Februari

Defini atau maksud yang keempat mengenai Bulan Hitam yakni masa di mana tidak terdapat fase bulan Purnama di bulan Februari.

Tidak adanya bulan purnama di bulan Februari memiliki alasan yang sama dengan pengertian tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari.

Umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari dan tahun Kabisat 29 hari, ini tetap lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau lunasi yakni 29,53 hari.

Untuk itu, fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan purnama bertepatan dengan tanggal masehi yang sama.

Daftar tempat mengalami bulan hitam

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua tempat akan mengalami fenomena bulan hitam ini, karena didukung oleh perbedaan definisi bulan hitam yanga ada.

Untuk zona waktu UT-6 dan disebelah baratnya, fase bulan baru kedua di tahun 2022 masih memasuki bulan Januari. Sedangkan, untuk zona waktu UT-5 dan di sebelah timurnya, fase Bulan Baru kedua di tahun 2022 sudah memasuki bulan Februari.

Andi menyebutkan, bulan hitam pada definisi pertama hanya berlaku untuk sebagian besar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, kecuali Amerika Serikat dan Kanada bagian Timur serta Meksiko bagian Tenggara.

"Yang besok akan terjadi di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko bagian barat adalah yang  definisi pertama. Demikian juga di Indonesia untuk akhir Mei (2022) mendatang," jelasnya.

Sementara itu, kategori bulan hitam yang memenuhi definisi ketiga akan terjadi pada 2-3 Maret 2022 di wilayah Tolok Hawaii-Aleut, Baja California.

Sedangkan, untuk Indonesia sendiri fenomena bulan hitam ini baru akan terjadi pada 1 Mei 2022, pukul 04.37 WIB, 05.37 Wita, 06.37 WIT.

Cara melihat bulan hitam

Bulan hitam secara kasat mata memang tidak dapat dilihat, hal ini karena konfigurasi Bumi, Bulan, Matahari yang terlihat pada satu garis lurus jika diamati dari atas kutub, sehingga permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya Matahari dan Bulan tampak gelap.

Setiap 2 hingga 5 kali setahun, konfigurasi ini bertepatan dengan  ketika Bulan berada di titik simpul orbit atau perpotongan ekliptika dan orbit Bulan, sehingga bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi dan mengakibatkan Gerhana Matahari.

Dampak fenomena bulan hitam

Bulan hitam dapat mengakibatkan naiknya pasang laut dibandingkan hari-hari lainnya, ketika konfigurasi Bumi, Bulan, Matahari tidak segaris, jika diamati dari atas kutub.

"Dampaknya (bulan hitam) hanya pasang laut yang lebih tinggi," kata Andi.

Untuk itu, saat fenomena Bulan Hitam ini terjadi, masyarakat diimbau agar tidak melaut saat air laut sedang pasang.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/27/170100823/fenomena-bulan-hitam-definisi-daftar-wilayah-terjadi-cara-melihat-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke