Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Ungkap Cara Buaya Air Asin Menyebrangi Laut

KOMPAS.com - Buaya air asin atau buaya muara (Crocodylus porosus) banyak tersebar di pulau Pasifik Selatan yang dipisahkan oleh bentangan air yang sangat luas.

Ada ada banyak laporan anekdot tentang buaya besar yang terlihat berenang jauh di laut, tetapi tidak ada yang dikonfirmasi. 

Sekarang, untuk pertama kalinya, menggunakan pemancar sonar dan pelacakan satelit, para ilmuwan berhasil memantau buaya air asin yang benar-benar mengendarai arus permukaan laut untuk perjalanan jarak jauh, memungkinkan mereka untuk berlayar dari satu pulau samudera ke pulau lainnya.

Bagaimana cara buaya menyebrangi lautan?

Dilansir dari Live Science, meneliti di Sungai Kennedy yang terpencil di timur laut Australia, tim ilmuwan menandai 27 buaya air laut dewasa dengan pemancar sonar yang ditempatkan sepanjang 63 km sungai untuk melacak setiap gerakan reptil selama lebih dari 12 bulan. 

Dari pengamatan tersebut, mereka menemukan buaya dewasa jantan dan betina melakukan perjalanan jarak jauh, yakni secara teratur melakukan perjalanan lebih dari 48 km dari daerah asal mereka ke muara sungai dan selanjutnya ke laut lepas.

Para ilmuwan juga menemukan, buaya air asin selalu memulai perjalanan jarak jauh dalam waktu satu jam setelah perubahan pasang yang memungkinkan mereka untuk mengikuti arus.

Buaya air asin akan menghentikan perjalanan dengan berenang ke tepi sungai atau menyelam ke dasar sungai ketika arus berbalik melawan mereka.

Adapun penelitian ini awalnya hanya bertujuan untuk menyelidiki kebiasaan teritorial buaya dan bagaimana mereka membagi tanah di antara mereka sendiri.

Perjalanan selama puluhan hari

Setelah peneliti menemukan buaya air asin di sungai, mereka menganalisis kembali data arsip dari beberapa buaya yang telah dilacak satelit saat melakukan perjalanan laut. 

Dengan menutupi pergerakan dengan perkiraan arus permukaan, mereka menemukan strategi buaya berenang di laut mirip dengan apa yang buaya lakukan dengan sungai.

Seekor buaya bertanda satelit, jantan sepanjang 3,8 meter, meninggalkan Sungai Kennedy dan menempuh perjalanan 366 mil 590 km selama 25 hari, mengatur waktu perjalanannya bertepatan dengan sistem arus musiman di Teluk Carpentaria .

Buaya lain, jantan sepanjang 4,8 meter, menempuh jarak lebih dari 411 km hanya dalam 20 hari melalui Selat Torres, yang terkenal dengan arus air yang kuat. 

Ketika reptil tersebut tiba di selat, arus bergerak berlawanan dengan arah perjalanannya, dia pun kemudian menunggu di teluk selama empat hari dan hanya melewati selat ketika arus berganti untuk mendukung perjalanannya.

Temuan ini dapat menjelaskan mengapa spesies buaya tidak terpecah menjadi banyak spesies lain meskipun menempati pulau dalam rentang yang sangat luas, di mana pada prinsipnya, populasi dapat diisolasi dan menyimpang dari kerabat mereka dari waktu ke waktu.

Meskipun para ilmuwan sekarang tahu bahwa buaya air asin tampaknya melakukan perjalanan jarak jauh dengan sengaja, mereka mengatakan belum benar-benar tahu tujuan perjalanan tersebut.

Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa sejumlah besar reptil berkumpul untuk bermigrasi tahunan.

Jadi, perjalanan panjang ini mungkin menjadi cara bagi pemangsa untuk memuaskan selera makan mereka yang besar dan kuat.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/08/180200323/ilmuwan-ungkap-cara-buaya-air-asin-menyebrangi-laut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke