Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabar Baik, Obat PrEP untuk Mencegah HIV Akhirnya Kantongi Izin FDA

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui penggunaan obat injeksi atau suntik pre-exposure prophylaxis (PrEP) untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks.

Melansir Healthline, Selasa (21/12/2021) obat yang disebut Apretude ini dapat disuntikkan setiap 2 bulan sekali untuk mengurangi risiko tertular virus HIV.

“Persetujuan ini menambahkan metode penting dalam upaya untuk mengakhiri epidemi HIV dengan memberikan pilihan agar mencegah HIV yang tidak mengharuskan minum pil setiap hari,” ujar direktur di divisi antivirus FDA, Dr Debra Birnkrant.

Birnkrant mengatakan, selain untuk mengatasi epidemi HIV, obat itu juga dapat membantu orang yang berisiko tinggi agar dapat mencegah infeksi virus.

FDA memberikan persetujuan berdasarkan dua uji coba

Efektivitas dan keamanan obat Apretude dievaluasi dalam dua uji klinis acak, pengecekan berulang, serta uji klinis (RCT), kemudian membandingkannya dengan obat minum Truvada.

Untuk diketahui, Truvada adalah obat minum PrEP yang harus dikonsumsi satu pil setiap hari.

Percobaan pertama melibatkan dua pria sehat yang berhubungan seks tanpa pengaman. Selain itu, uji coba juga melibatkan wanita transgender yang berhubungan seks dengan laki-laki tanpa menggunakan pengaman di mana keduanya tidak memiliki HIV.

Hasilnya adalah peserta yang memakai Apretude mengalami penurunan hampir 70 persen kemungkinannya tertular HIV, bila dibandingkan dengan orang yang memakai Truvada.

Selanjutnya, percobaan kedua dilakukan terhadap perempuan cisgender HIV-negatif yang berisiko lebih tinggi tertular HIV.

Dalam percobaan tersebut ditemukan, bahwa obat Apretude mengurangi kemungkinan tertular HIV sebesar 90 persen dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi Truvada.

Akan tetapi, para peneliti melaporkan bahwa Apretude memiliki efek samping yang lebih banyak daripada obat Truvada.

Beberapa efek sampingnya termasuk reaksi di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, nyeri punggung, hingga ruam.

Apretude harus diresepkan kepada orang dengan HIV negatif

FDA menegaskan, Apretude dapat diberikan kepada mereka yang memiliki hasil tes HIV negatif.

Pelabelan dalam kemasannya juga akan mencakup peringatan dan tindakan pencegahan mengenai reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas atau kerusakan hati, serta gangguan depresi.

“Obat hanya boleh diresepkan untuk orang yang dipastikan HIV-negatif sebelum memulai pengobatan maupun sebelum diberikannya setiap suntikan untuk mengurangi kemungkinan resistensi obat,” jelas pejabat FDA dalam pernyataannya.

Sebab, FDA menemukan varian HIV yang resistan terhadap obat pada orang dengan HIV yang tidak terdiagnosis saat menggunakan Apretude.

Pejabat FDA juga memperingatkan, bahwa orang yang tertular HIV saat menggunakan Apretude harus beralih ke rejimen pengobatan HIV yang lengkap.

Apa itu PrEP?

Spesialis alergi dan imunologi di Northwell Health di New York, Dr David Rosenthal telah merekomendasikan pengobatan PrEP sejak tak lama sebelum persetujuan FDA untuk pengobatan pencegahan pada tahun 2012.

Menurut Rosenthal, pre-exposure prophylaxis dimaksudkan untuk melindungi siapa saja yang berpotensi lebih tinggi untuk tertular HIV.

“Biasanya, mungkin pria yang aktif secara seksual dengan pria, wanita transgender yang aktif secara seksual, orang yang menggunakan obat-obatan terlarang, dan individu yang memiliki infeksi menular seksual,” katanya.

Sementara itu, Rosenthal mencatat kepatuhan terhadap pengobatan merupakan tantangan besar terutama pada orang-orang yang mengonsumsi obat PrEP setiap hari. Misalnya mereka lupa minum atau bahkan tidak mau meminumnya sama sekali.

Maka dengan adanya obat suntik Apretude, pencegahan HIV bisa dilakukan secara efektif tanpa harus minum obat setiap hari.

“Dalam dua uji klinis yang dilakukan, keduanya menunjukkan keunggulan untuk mengonsumsi PrEP oral setiap hari dengan menggunakan PrEP suntik, sebagian besar karena kepatuhan dan tindak lanjut pengobatan,” papar Rosenthal.

Menurut Rosenthal, kasus HIV yang terus meningkat mengharuskan para peneliti untuk memperkenalkan PrEP ke seluruh penjuru dunia.

Dengan begitu, dia juga yakin bahwa Apretude akan mengubah epidemi HIV dengan mengurangi kasus HIV baru dan menurunkan jumlah keseluruhan kasus di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/28/180300223/kabar-baik-obat-prep-untuk-mencegah-hiv-akhirnya-kantongi-izin-fda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke