Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FDA Keluarkan Izin Darurat Obat AZD7442 dari AstraZeneca untuk Pencegahan Covid-19

Ini menjadi satu-satunya antibodi yang sejauh ini diizinkan di AS untuk mencegah Covid-19 bergejala sebelum terpapar oleh virus.

"AZD7442 adalah long-acting antibody pertama yang menerima otorisasi penggunaan darurat di AS untuk profilaksis pra-paparan Covid-19," kata Mene Pangalos selaku Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, AstraZeneca, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/12/2021).

Hal ini didapatkan berdasarkan hasil studi independen yang dilakukan oleh FDA AS, Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis AS, dan didukung oleh dana penelitian pemerintah AS.

Dalam penelitian ini, Inhibitory Concentration 50 (IC50), ukuran potensi dari suatu antibodi dalam menetralisir, ditemukan sebesar 171 ng/ml dan 277 ng/ml dalam dua tes konfirmasi, yang berada dalam kisaran titer penetral yang ditemukan pada seseorang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19. 

IC50 AZD7442 untuk galur asli SARS-CoV-2, yang sebelumnya disebut galur Wuhan, masing-masing sekitar 1,3 ng/ml dan 1,5 ng/ml.

Sehingga, AZD7442 telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di AS pada Desember 2021 untuk profilaksis atau pencegahan pra-paparan Covid-19 pada orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah.

Terutama mereka yang memiliki gangguan kekebalan dikarenakan kondisi medis ataupun obat imunosupresif, serta yang mungkin tidak memiliki kekebalan yang memadai terhadap vaksinasi Covid-19.

Selain itu, AZD7442 ini disebut efektif untuk profilaksis pra-paparan Covid-19 pada orang-orang yang tidak direkomendasi untuk divaksinasi Covid-19.

Untuk diketahui, profilaksis artinya pencegahan infeksi dengan obat. Sementara, pajanan atau paparan adalah peristiwa yang menimbulkan risiko penularan. Sehingga, profilaksis pra-paparan adalah obat yang digunakan untuk mencegah terjadinya risiko penularan akibat suatu patogenesis berbahaya. 

Sekitar 2 persen dari populasi global dianggap memiliki risiko yang tinggi, karena respons yang tidak memadai terhadap vaksinasi Covid-19.

Sementara, berdasarkan banyak bukti yang muncul dari berbagai penelitian lainnya menunjukkan bahwa perlindungan populasi yang rentan terhadap Covid-19 dapat membantu mencegah evolusi virus yang merupakan faktor penting dalam munculnya berbagai varian.

Pangalos menyebutkan, dosis pertama diharapkan tersedia dalam beberapa hari ke depan.

"Selain otorisasi di negara lain, kami sedang bekerja dengan badan regulator untuk penggunaan AZD7442 dalam pengobatan Covid-19," jelasnya.


Apa itu AZD7442 dari AstraZeneca?

AZD7442 adalah kombinasi dari dua LAAB yaitu tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061). Kombinasi tersebut berasal dari sel B yang disumbangkan oleh pasien yang pernah positif SARS-CoV-2 dan telah sembuh. 

Ditemukan oleh Vanderbilt University Medical Center dan dilisensikan kepada AstraZeneca pada Juni 2020, kombinasi antibodi monoklonal manusia ini mengikat protein spike SARS-CoV-2 di tempat yang berbeda dan dioptimalkan oleh AstraZeneca dengan perpanjangan paruh waktu (half-life extension) dan pengurangan reseptor Fc dan pengikatan komplemen C1q. 

Perpanjangan paruh waktu (half-life extension) lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan antibodi konvensional dan mampu memberikan perlindungan dari Covid-19 hingga 12 bulan setelah satu suntikan.

Data dari uji klinis fase III Provent menunjukkan perlindungan selama setidaknya enam bulan, dengan uji klinis fase I menunjukkan, titer antibodi penetralisir yang tinggi selama setidaknya sembilan bulan.

Pengurangan pengikatan reseptor Fc bertujuan untuk meminimalisasi risiko peningkatan penyakit yang bergantung pada antibodi (ADE) - sebuah fenomena di mana antibodi spesifik virus malah menyebarkan, dan bukan menghambat infeksi dan/atau penyakit.

Pada Agustus 2021, AstraZeneca mengumumkan bahwa AZD7442 menunjukkan penurunan signifikan secara statistik dalam risiko terjadinya Covid-19 bergejala dalam uji coba Provent, di mana efikasinya adalah 83 persen dibandingkan dengan plasebo dalam analisis enam bulan yang diumumkan pada 18 November 2021. 

Selanjutnya, pada Oktober 2021, AstraZeneca mengumumkan hasil awal yang positif dari uji coba pengobatan rawat jalan Fase III AZD7442 Tackle.

Sebelumnya, AstraZeneca telah melaporkan hasil uji coba pengobatan rawat jalan fase II dari AZD7442 Tackle menunjukkan adanya pengurangan risiko dari Covid-19 yang parah atau kematian (dari penyebab apa pun) sebesar 50 persen, dibandingkan dengan plasebo pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 bergejala ringan hingga sedang selama tujuh hari atau kurang. 

AZD7442 juga sedang dipelajari sebagai pengobatan potensial bagi pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit sebagai bagian dari uji coba ACTIV-3 National Institute of Health dan juga dalam uji coba pasien rawat inap dengan kolaborator tambahan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/23/130500123/fda-keluarkan-izin-darurat-obat-azd7442-dari-astrazeneca-untuk-pencegahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke