Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Varian yang Masuk Daftar Variant of Concern WHO, Terbaru Omicron

KOMPAS.com - Tanpa melalui kategori variant of interest (VoI), varian baru Omicron langsung ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Variant of Concern (VoC).

Ini karena varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan 500 persen lebih menular dibanding virus asli yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019.

Dengan masuknya Omicron ke dalam kategori VoC, artinya ada lima dari ribuan varian yang masuk Variant of Concern.

Daftar Variant of Concern

Sebelum membahas variant of concern dari Covid-19, penting diketahui bahwa semua virus, termasuk virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 terus berubah atau bermutasi seiring waktu.

Sebagian besar perubahan tidak terlalu memengarui virus. Namun ada juga mutasi yang sangat mengubah sifat virus, misalnya jadi lebih menular, meningkatkan keparahan penyakit, tidak terpengaruh pada vaksin atau obat, hingga lebih mudah menyebar.

WHO bekerja sama dengan mitra dan peneliti internasional telah memantau virus corona SARS-CoV-2 sejak Januari 2020, dan hingga saat ini sudah ada ribuan mutasi.

Pada akhir 2020, muncul varian yang meningkatkan risiko kesehatan masyarakat global sehingga mendorong WHO membuat dua karakterisasi, Variant of Interest (VoI) dan Variant of Concern (VoC) untuk memprioritaskan pemantauan dan penelitian global.

Variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus. Artinya diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami karakteristik varian yang masuk VoI.

Sedangkan, variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.

Dilansir dari The Straits Times, Senin (10/5/2021), WHO menyampaikan suatu varian Covid-19 dapat diklasifikasikan sebagai variant of concern jika menunjukkan setidaknya satu dari kriteria berikut:

Kini ada 5 variant of concern yang sangat memprihatinkan dan dipantau WHO, yakni: Varian

  1. Alpha (B.1.1.7) yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan merupakan varian paling umum yang saat ini beredar di AS.
  2. Varian Beta (B.1.351) yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
  3. Varian Gamma (P.1) yang pertama kali terdeteksi di Brasil.
  4. Varian Delta (B.1.617.2) yang menyebar luas di India dan memicu tsunami Covid-19 di negara itu.
  5. Varian Omicorn (B.1.1.529), pertama kali terdeteksi d Botswana, Afrika Selatan. WHO menyatakan sebagai VoC pada 26 November 2021.

Berikut penjelasan singkat masing-masing varian.

1. Varian Alpha

Varian Alpha (B.1.1.7) pertama kali di temukan di London dan beberapa bagian Inggris. Varian ini juga diperkirakan lebih menular daripada varian sebelumnya.

Menurut data CDC, varian ini mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y). Karena itu, mutasi virus ini juga disebyt N501Y.

2. Varian Beta

Varian beta (B.1.351) pertama kali pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal Oktober. Varian Beta dianggap lebih mudah menginfeksi orang-orang berusia muda.

Varian ini juga membawa mutasi yang disebut E484K, yang membantu virus menghindari sistem kekebalan seseorang.

Varian Beta dikategorikan VoC karena vaksin tidak bekerja dengan baik untuk melawannya, khususnya vaksin AstraZeneca.

3. Varian Gamma

Varian Gamma merujuk pada varian virus corona dari Brasil yang sebelumnya disebut sebagai varian P.1.

Mutasi virus SARS-CoV-2 di Brasil ini memicu lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut. Varian Gamma juga diduga membawa mutasi E484K.

4. Varian Delta

Lonjakan kasus Covid-19 di India telah menyebabkan angka kematian yang luar biasa di negara ini. Tak hanya membuat lumpuh rumah sakit, bahkan krematorium di hampir seluruh negara bagian di India, kewalahan melayani pengurusan jenazah pasien Covid-19.

Varian B.1.617.2 disebut memiliki mutasi ganda virus corona dan diduga sebagai pemicu lonjakan Covid-19 di negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa itu.

WHO kemudian menyematkan nama baru untuk varian virus corona India ini sebagai varian Delta.

Varian ini mengandung mutasi ganda E484Q dan L452R, yang mana mutasi E484Q disebut mirip dengan E484K, mutasi yang ditemukan pada varian Beta, dari Afrika Selatan dan pada varian Gamma.

5. Varian Omicron

Sejak diumumkan Menteri Kesehatan Afrika Selatan, varian Omicron (B.1.1.529) yang terdeteksi di Botswana, telah membuat para ilmuwan khawatir.

Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Menurut Dicky, pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, artinya menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 tersebut ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan. Sebab, para ahli meyakini varian Omicron lebih menular.

"Varian Omicron langsung menjadi variant of concern ini adalah satu pertanda yang sangat serius, karena umunya (varian) yang baru-baru itu jadi variant of interest dulu atau varian under investigation, tapi ini langsung lompat, artinya ini tanda amat sangat serius," jelasnya.

Varian baru yang masuk dalam kategori VoC juga disebut memiliki kemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/28/130200523/5-varian-yang-masuk-daftar-variant-of-concern-who-terbaru-omicron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke