Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Pasien Bisa Pulih dari Gejala Post-Covid Syndrome?

Post-Covid syndrome atau long Covid adalah kumpulan gejala, tanda, dan parameter klinis yang masih dirasakan lebih dari 2 minggu sesudah terkena Covid-19.

"Kondisi ini tidak kembali ke keadaan awal sebelum sakit," kata dr Hikmat Pramukti Sp.PD, selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indak, Pondok Indah, Jumat (26/11/2021).

Ada lima gejala post-Covid syndrome yang paling sering terjadi atau dialami para penyintas Covid-19 ini. Di antara sebagai berikut.

1. Kelelahan atau fatigue, sekitar 58 persen

2. Sakit kepala, 44 persen

3. Gangguan fokus, 27 persen

4. Rambut rontok atau hair loss, 25 persen

5. Gejala lainnya: batuk, perasaan tidak nyaman di dada, gangguan kardiovaskular (aritmia, miokarditis), neurologis (demensia, depresi, gangguan kecemasan, attention disorder, obsessive compulsive disorder).

Pada pasien yang sempat mengalami kondisi gangguan paru berat saat terkena Covid-19, seperti acute respiratory distress syndrome (ARDS), dua pertiga dari mereka merasakan keluhan fatigue yang signifikan setelah setahun terkena Covid-19. 

Kondisi hipertensi, obesitas, serta gangguan kesehatan mental menjadi beberapa faktor risiko seseorang mengalami post-Covid syndrome.

Hikmat menjelaskan, penyebab pasti terjadinya post-Covid syndrome masih terus diobservasi.

Namun, saat ini para ahli meyakini bahwa post-Covid syndrome tersebut dapat terjadi akibat kerusakan organ-organ yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 sebelumnya dan sisa peradangan yang masih berlangsung walaupun virus sudah tidak ada.

Oleh sebab itu, beberapa penelitian merekomendasikan para penyintas Covid-19 yang sempat dirawat inap di rumah sakit, baik dengan komorbiditas maupun tanpa komorbiditas, untuk melakukan evaluasi gejala seminggu setelah rawat inap.

Tatalaksana pemeriksaan post-Covid syndrome

Hal pertama yang dapat dilakukan oleh para penyintas Covid-19 adalah mencari tahu sumber atau organ mana yang mendasari keluhan post-Covid syndrome yang dirasakan.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan mendalam mengenai keluhan yang dirasakan, barulah penanganan terhadap kondisi organ yang mendasari dapat dilakukan, sehingga tatalaksananya tepat sasaran.

Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk mendeteksi dan segera melakukan tata laksana apabila terdapat komplikasi yang terkait dengan Covid-19. 

Sedangkan pada penyintas Covid-19 yang tidak dirawat inap sebelumnya, sebaiknya dilakukan evaluasi gejala setelah 3 minggu pasca sembuh dari Covid-19. 

"Bagi penyintas Covid-19 yang masih merasakan gejala multisistem yang berlangsung lebih dari 12 jam minggu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan dengan dokter sesuai gejala yang dirasakan," ujarnya.

Pada pemeriksaan lanjutan perdana, dokter spesialis terkait akan melakukan pemeriksaan komprehensif mulai dari anamnesis atau tanya jawab dengan pasien, pemeriksaan fisik, serta

biasanya dokter akan melakukan pemerikaan penunjang untuk menilai fungsi organ tubuh yang sering terdampak Covid-19 seperti jantung, paru, sistem saraf, ginjal, hati, hormonal, sistem pembekuan darah, dan kebugaran tubuh.

Pemeriksaan lebih spesifik akan disesuaikan dengan derajat keparahan gejala dan sistem organ yang mengalami gejala tertentu.

Kapan penyintas dengan post-Covid syndrome bisa pulih?

Hikmat menjelaskan, data yang telah terkumpul saat ini diketahui bahwa pasien Covid-19 yang telah divaksinasi lengkap menunjukkan lebih sedikit kemungkinan terjadi post-Covid syndrome dibanding dengan pasien yang belum divaksinasi lengkap.

"Namun, kemampuan seseorang untuk kembali pulih sepenuhnya seperti sedia kala atau saat sebelum terinfeksi Covid-19 sangat bergantung pada kondisi dasar individu tersebut sebelum sakit, perjalanan penyakit saat terkena Covid-19, dan tipe serta berat komplikasi yang dialami," jelasnya.

Secara umum, para penyintas Covid-19 disarankan untuk melakukan latihan fisik sesuai dengan kemampuan dan batas toleransi masing-masing, dan secara bertahap terprogram meningkat hingga dapat kembali ke kondisi semula.

Pada tujuh hari pertama, biasanya jenis latihan ringan yang direkomendasikan adalah latihan pernapasan dan fleksibilitas. 

Kemudian pada tujuh hari berikutnya, intensitas latihan fisik bisa mulai ditingkatkan, misalnya dengan latihan berjalan cepat dan seterusnya, dengan tetap memperhatikan batas toleransi, tidak memaksakan diri, dan beristirahat apabila merasa kelelahan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/26/202900623/berapa-lama-pasien-bisa-pulih-dari-gejala-post-covid-syndrome-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke