Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Kenapa Vaksin Zifivax Diberikan 3 Dosis? | Vaksin Malaria Pertama yang Direkomendasikan WHO

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Zifivax, Kamis (7/10/2021). Ini adalah vaksin kesepuluh yang diizinkan BPOM.

Berbeda dengan vaksin sebelumnya, Zifivax diberikan tiga dosis atau tiga kali penyuntikan. Alasan diberikannya 3 dosis untuk vaksin Zifivax pun menjadi salah satu berita populer Sains.

Kemudian, vaksin malaria pertama di dunia yang direkomendasikan WHO juga menjadi berita populer lainnya.

Selain itu, fakta ular boa, salah satu ular terpanjang di dunia hingga temuan infeksi virus Yezo di Jepang juga menjadi berita yang banyak dibaca.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (7/10/2021) hingga Jumat (8/10/2021).

Kenapa vaksin Zifivax diberikan tiga dosis?

Untuk diketahui, vaksin ini diproduksi oleh Anhui Zifei Longcom Biopharmaceutical asal China dan dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT. Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).

Dijelaskan oleh Direktur Utama PT JBio Mahendra Suhardono, vaksin Zifivax diberikan tiga dosis karena terkait hasil uji klinis yang dilakukan sebelumnya.

"Saat uji klinik fase II, sebenarnya kita menguji (vaksin Zifivax) di dua dosis dan tiga dosis," kata Mahendra.

"Dua dosis sebenarnya cukup untuk memberi perlindungan (terhadap virus corona SARS-CoV-2). Cuma, kami enggak cukup dengan hanya cukup. Jadi kami ingin (hasil) yang excellent, karenanya kami lanjutkan ke tiga dosis," sambungnya.

Selain hal tersebut, tim peneliti mengaku belajar dari vaksinasi untuk penyakit lain yang biasanya memberikan lebih dari dua dosis untuk perlindungan jangka panjang.

Dia memberi contoh seperti vaksinasi DPT, vaksinasi hepatitis B, dan vaksinasi polio yang biasanya diberikan tiga dosis.

"Kemudian dari penelitian juga dikatakan bahwa tubuh membutuhkan pembelajaran untuk memberi kekebalan yang sempurna," ungkap dia.

"Jadi mungkin saat diberikan dosis pertama antibodi hanya muncul sedikit, dosis kedua bertambah antibodinya, dan dosis ketiga lebih sempurna lagi."

Selengkapnya baca di sini:

Kenapa Vaksin Zifivax Diberikan 3 Dosis? Ini Penjelasan PT JBio

Vaksin malaria pertama di dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan vaksin malaria secara luas, untuk anak-anak di Afrika serta daerah lain dengan penularan malaria yang tinggi.

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini sudah ada selama ribuan tahun dan ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk.

Akhirnya, WHO merekomendasikan vaksin pertama untuk menangkal malaria. Vaksin yang disebut RTS, S, atau Mosquirix ini telah dikembangkan lebih dari 30 tahun dan telah menyelesaikan uji klinis skala besar.

Hasilnya menunjukkan, bahwa vaksin dapat secara signifikan mengurangi malaria dan memperkuat sistem kekebalan terhadap Plasmodium falciparum, parasit malaria paling mematikan dan paling umum di Afrika.

Selengkapnya baca di sini:

WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Malaria Pertama di Dunia

Fakta ular boa

Ular boa atau boa konstriktor adalah ular tidak berbisa yang menaklukkan mangsanya dengan meremasnya hingga mati.

Meski tidak sepanjang kerabatnya, yakni anakonda dan ular sanca kembang, boa masuk kategori ular terpanjang di dunia.

Menurut Animal Diversity Web (ADW), Universitas Michigan, ular boa terpanjang yang pernah dilaporkan memiliki panjang empat meter.

Sementara itu, anakonda hijau memiliki panjang hampir enam meter dan ular sanca kembang panjangnya bisa mencapai tujuh meter.

Fakta ular boa lainnya baca di sini:

5 Fakta Ular Boa, Salah Satu Ular Terpanjang di Dunia

Infeksi virus Yezo ditemukan di Jepang

Para ilmuwan di Jepang mengidentifikasi penyakit menular baru yang muncul diakibatkan oleh infeksi nairovirus, yang disebut virus Yezo.

Sebelumnya infeksi virus ini tidak diketahui, ternyata dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit.

Apa itu virus Yezo?

Infeksi virus baru ini ditularkan melalui gigitan kutu, yang menyebabkan penyakit. Gejala virus Yezo dari kutu ini ditandai dengan demam dan penurunan trombosit darah serta leukosit.

Dilansir dari News Medical, Kamis (7/10/2021), penemuan virus Yezo ini telah diidentifikasi para peneliti di Hokkaido University dan hasil studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Selengkapnya baca di sini:

Ilmuwan Temukan Infeksi Virus Yezo di Jepang, Virus Apa Itu?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/08/100000723/populer-sains-kenapa-vaksin-zifivax-diberikan-3-dosis-vaksin-malaria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke