Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikira Penyendiri, Jerapah Ternyata Punya Kehidupan Sosial yang Kompleks

KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu mengenai perilaku sosial jerapah, meski para peneliti sudah mempelajari hewan berleher panjang ini sejak lama.

Jerapah selama ini dianggap sebagai penyendiri. Sebuah tinjauan tahun 1991 menggambarkan hewan tersebut tak membentuk ikatan dengan sesamanya.

Meski diketahui berkeliaran dalam kawanan, jerapah akan terus mengubah anggota kawanan mereka.

Hal itu yang membuat peneliti percaya, bahwa mereka tak membentuk ikatan sosial yang kuat selain antara ibu dan anak.

Namun ternyata anggapan itu kurang tepat. Berkat teknologi serta metode baru untuk menganalisi data, peneliti dapat mengungkap perilaku sosial jerapah yang sebenarnya.

Mengutip Science Alert, Kamis (5/8/2021) Zoe Muller, ahli etologi Universitas Bristol menggunakan kamera digital dan meninjau lebih dari 400 penelitian untuk memahami sifat sosial jerapah.

Ia bersama rekannya menemukan bukti, bahwa jerapah rupanya bergaul erat dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga hingga sembilan jerapah lain.

Beberapa yang telah diamati, hubungan dalam kelompok itu bisa berlangsung cukup lama mulai dari enam tahun hingga 15 tahun.

Menariknya, kelompok-kelompok ini dapat terdiri dari tiga generasi yang terkait, di mana jerapah dewasa membantu merawat anak jerapah lain dan bahkan terlihat berduka atas kematian bayi individu lain.

Peneliti juga menemukan jika jerapah memiliki hubungan sosial matrilineal.

"Studi ini mengumpulkan semua bukti yang menunjukkan bahwa jerapah sebenarnya adalah spesies sosial yang sangat kompleks dengan sistem sosial rumit seperti gajah, cetacea, dan simpanse," jelas Muller.

Selain itu, peneliti pun berpendapat betina dewasa yang tak lagi bereproduksi memiliki peran membantu membesarkan generasi berikutnya.

Hal tersebut karena jerapah adalah hewan berumur panjang, dengan betina mencapai sekitar 30 tahun, hanya saja usia reproduksi maksimum yang diketahui adalah sekitar 20.

Itu berarti, mereka menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup mereka sebagai betina dewasa pasca-reproduksi.

Namun, teori tersebut belum pernah didokumentasikan dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Peneliti juga mencatat, sistem sosial yang kompleks seperti ini harusnya dibarengi dengan kemampuan komunikasi yang kompleks juga. Tapi ternyata, para ahli juga kurang memahami sistem komunikasi jerapah.

Mamalia ini tak terlalu berisik berkomunikasi secara visual dengan telinga dan postur mereka.

"Mengakui bahwa jerapah memiliki sistem sosial kooperatif yang kompleks dan hidup dalam masyarakat matrilineal akan meningkatkan pemahaman kita tentang ekologi perilaku dan kebutuhan konservasi mereka," Muller menyimpulkan.

Studi dipublikasikan di Mammal Review.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/05/204500023/dikira-penyendiri-jerapah-ternyata-punya-kehidupan-sosial-yang-kompleks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke