Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Apa Itu Meteor dan Hujan Meteor?

KOMPAS.com- Lembaga Penerbangan dan Anatriksa Nasioonal (LAPAN) mengatakan, foto viral kilatan cahaya yang diduga meteor jatuh di puncak Gunung Merapi berasal dari hujan meteor.

Sebagai informasi, foto fenomena viral tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @Gunarto_Song dan telah direpost oleh banyak akun termasuk @yogyakartacity.

Diketahui untuk mendapatkan potret tersebut, @Gunarto_Song tak sengaja merekamnya ketika tengah melakukan pemotretan 'long exposure' Gunung Merapi dan tiba-tiba muncul cahaya berkelebat berwarna kehijauan yang menjulang vertikal ke langit, Kamis (27/5/2021).

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan Sains dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin dalam laman edukasi sains Lapan mengatakan, dugaan saat ini bisa jadi fenomena kilatan cahaya di puncak Gunung Merapi, Yogyakarta tersebut memanglah berasal dari aktivitas hujan meteor.

Sebab, berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) yang diakses dari http://imo.net, dalam bulan Mei ini setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif khususnya ketika cahaya kehijauan tersebut diabadikan dengan kamera pada Kamis (27/5/2021). 

Adapun dua hujan meteor yang masih berlangsung pada waktu foto viral meteor jatuh di puncak Gunung Merapi tersebut diambil adalah hujan meteor Eta Aquarid (031 ETA) dan hujan meteor Arietid (171 ARI)

Diketahui, hujan meteor Eta Aquarid ini adalah hujan meteor yang sudah aktif sejak tanggap 19 April 2021 satu yang lalu dan berlangsung hingga 28 Mei 2021.

Sementara, hujan meteor Arietid ini sudah aktif sejak 14 Mei 2021 yang lalu, dan masih akan berlangsung hingga 24 Juni 2021 mendatang.

Apa itu meteor?

Meteor adalah sebutan yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang jatuh dari luar angkasa.

Sedangkan, menurut definisinya, meteor dapat dinyatakan sebagai penampakan jalur jatuhnya serpihan benda luar angkasa, yang dinamakan meteorid, ke atmosfer bumi. Seperti yang tampak pada foto viral meteor jatuh di puncak Gunung Merapi pada 27 Mei lalu.

Penampakan jalur jatuhnya serpihan ini juga yang membuat fenomena langit satu ini, secara lazim disebut oleh masyarakat sebagai bintang jatuh.

"Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram, bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini, pada saat meteorid memasuki atmosfer,"  kata Andi. 

Sementara itu, meteor yang sangat terang, atau lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide atau bola api (fireball). 

Untuk diketahui, ukuran meteor umumnya hanya sebesar atau sebutir pasir dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi.

"Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit," jelasnya.

Istilah hujan meteor 

Sedangkan hujan meteor, menurut  Andi, umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuh komet dan melalui serpihannya. 

Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit atau batu meteor. 

"Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk kawah meteor atau impact crater," ucap dia. 

Sedangkan, hujan digunakan untuk menyebut sesuatu yang jatuh dalam jumlah yang banyak atau lebih dari satu.

"Hujan meteor (meteor shower) ini merupakan meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun. Hal inilah yang disebut sebagai hujan meteor," jelasnya. 

Sebagai informasi, hujan meteor secara singkat dapat terjadi karena meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/29/200200423/viral-foto-meteor-jatuh-di-puncak-gunung-merapi-apa-itu-meteor-dan-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke