Neanderthal Ikut Andil Ciptakan Lahirnya Seni Zaman Purba

KOMPAS.com- Peneliti menyebut kemampuan untuk berpikir dan membuat objek tak hanya terbatas dimiliki Homo sapiens saja melainkan juga mampu dihasilkan oleh kerabat kita, Neanderthal, terutama andil mereka dalam ciptakan sejarah seni zaman purba.

Dasar dari pemikiran itu adalah pertemuan-pertemuan yang terjadi antara kita--Homo sapiens dengan spesies manusia lainnya yang hidup di zaman purba.

Antara 40.000 dan 150.000 tahun yang lalu, ada sekitar enam jenis manusia berbeda yang ada di berbagai belahan dunia, termasuk di antaranya Neanderthal, Homo floresiensis, Homo luzonesis, dan Denisovan.

Ketika Homo sapiens bertemu dengan kerabatnya, Neanderthal dan Denisovan sekitar 50.000 tahun yang lalu mereka tak hanya kawin tetapi juga bertukar ide.

Pertemuan-pertemuan antara Homo sapiens, Neanderthal dan Denisovan itu lah yang akhirnya menurut peneliti menyebabkan lonjakan kreativitas, salah satunya dalam seni di zaman purba masa itu.

Seperti dikutip dari Guardian, Rabu (17/3/2021) pertukaran ide antar spesies manusia itu pun dapat menjelaskan lonjakan dan perkembangan benda-benda dalam catatan arkeologi.

Di antaranya seperti gigi yang dilubangi, liontin cangkang, penggunaan pigmen, tulang yang dihias, dan lukisan gua.

"Awal 50.000 hingga sekitar 38.000 hingga 40.000 tahun yang lalu, kami melihat pertumbuhan besar-besaran pada jenis ornamen itu yang tak pernah kami liat sebelumnya," kata Tom Higham, profesor ilmu arkeologi di Universitas Oxford.

Sementara selama ini, kita selalu berpikir bahwa asal mula seni dan pemikiran kognitif yang kompleks adalah ciri khas Homo sapiens. Akan tetapi, ternyata ada peran atau andil manusia Neanderthal dalam ciptakan sejarah seni zaman purba.

Namun penelitian terbaru tersebut mengungkap jika itu tak terbatas pada manusia modern sama sekali.

"Jika kelompok kita kawin silang, maka transfer budaya seperti ide, pemikiran, dan bahasa juga telah terjadi," papar Higham.

Bukti jika benda-benda seni tak hanya eksklusif dibuat oleh Homo sapiens juga ditemukan di situs gua Denisovan.

Sehingga bisa jadi Denisovan juga ikut andil dalam pembuatan ornamen-ornamen seni.

"Bukti kuat sekarang menunjukkan bahwa jika ada transmisi budaya, itu mungkin terjadi dua arah dan bukti paling awal untuk permulaan perilaku kompleks di Eropa adalah sebelum kedatangan Homo sapiens secara luas," tambah Higham.

Penelitian terbaru yang mengacu pada temuan ilmuwan dan arkeolog internasional ini akan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul, The World Before Us: How Science is Revealing a New Story of Our Human Origins.

Dalam buku tersebut, Higham mengeksplorasi bagaimana kita menjadi satu-satunya manusia di Bumi dan bagaimana nenek moyang kita hidup.

Sehingga melalui buku tersebut ada pemahaman mengenai spesies manusia, baik Homo sapiens maupun Neanderthal yang sebelumnya hidup di muka Bumi.