Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Ular Keluar Saat Banjir, Begini Cara Mencegahnya

KOMPAS.com - Salah satu hal yang dikhawatirkan saat terjadi banjir adalah bertemu dengan hewan-hewan tak bersahabat seperti ular, tikus, dan sebagainya.

Sebenarnya hewan apa saja yang keluar sarang saat banjir dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi keberadaannya?

Sejak awal Januari hingga Februari 2021, banjir dan banjir bandang telah merendam ribuan rumah masyarakat Indonesia di sejumlah wilayah provinsi.

Beberapa daerah yang turut dilanda banjir awal tahun 2021 ini adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jombang, Karawang, Malang, Kalimantan Selatan, Kota Manado, Palopo, dan lainnya.

Amir Hamidy, ahli zoologi Indonesia spesialis herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan bahwa, saat banjir volume air akan naik dan masuk ke lubang-lubang.

"Lubang-lubang yang sebelumnya terisi udara, dipenuhi air. Dan yang bisa survive adalah hewan-hewan yang bernapas dengan insang," kata Amir kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Sementara hewan-hewan yang bernapas dengan paru-paru seperti ular, tikus, hingga kalajengking akan keluar dari lubang untuk mencari udara.

"Ular kan bernapas dengan paru-paru, jadi kalau dia (sedang) stay di dalam lubang, kemudian (lubang) dipenuhi air, pasti dia (ular) akan keluar mencari udara," ujar Amir.

"Selain ular, juga kalajengking, beberapa lipan, kluwing, kemudian serangga-serangga yang ada di dalam lubang, termasuk tikus," imbuh dia.

"Jadi semua hewan yang bernapas dengan paru-paru dan hidup di tanah, saat terkena banjir, dia pasti akan keluar karena butuh udara."

Tips jika hewan keluar saat banjir

Ketika sedang banjir dan ternyata ada hewan keluar di sekitar kita, hal utama dan paling penting yang harus dilakukan menurut Amir adalah tingkatkan kewaspadaan.

"Karena hewan-hewan itu memang hidup di sekitar kita," ujar Amir.

Seperti apa kewaspadaan yang harus dilakukan?

Sebelum banjir menerjang, perhatikan setiap sudut rumah.

Jangan sampai ada tempat-tempat seperti lubang yang bisa berpotensi menjadi rumah bagi ular, tikus, dan hewan lainnya.

"Ya lubang-lubang, kemudian tumpukan barang, baik itu genting, batu-batuan, atau benda lain yang berpotensi untuk tempat tinggal ular," kata Amir.

Jika ada tumpukan-tumpukan barang di sekitar rumah yang berpotensi jadi tempat tinggal hewan, saat banjir melanda dapat dipastikan binatang-binatang itu keluar dan berada di dekat manusia.

Amir mengatakan, ketika ular keluar dari sarang, dia akan naik ke tempat yang paling dekat untuk dijangkau.

Untuk mengakalinya, kita bisa menggunakan jaring di lubang-lubang yang bisa dimasuki hewan seperti ventilasi atas pintu, jendela, dan sebagainya.

Namun jika hewan sudah terlanjur berada di sekitar kita, hal yang harus dilakukan adalah evakuasi.

"Ketika melihat ular di lokasi dekat kita, panggil damkar misalnya yang memang berkompeten. Kemudian beberapa komunitas juga punya kemampuan untuk rescue ular ini," imbuh Amir.

Saat ular sudah dievakuasi, Amir kembali mengingatkan untuk tetap waspada.

Pasalnya, ular yang mungkin awalnya sarangnya dekat rumah saat banjir melanda, ular akan masuk ke dalam rumah. Yang dikhawatirkan Amir adalah jika yang masuk rumah itu ular berbisa.

"Pemakaian sepatu booth yang tinggi juga bisa untuk antisipasi saat banjir," imbuhnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/25/113321823/waspada-ular-keluar-saat-banjir-begini-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke