Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Gurita Purba Berburu, Fosil Ini Ungkap Caranya

KOMPAS.com - Penelitian baru berhasil mengungkap bukti paling awal bagaimana gurita purba berburu.

Bukti tersebut tersingkap berkat fosil kerang yang mereka mangsa selama periode Cretaceous sekitar 75 juta tahun yang lalu.

Temuan tersebut kemudian dipublikasikan di Biological Journal of the Linnean Society baru-baru ini.

Seperti dikutip dari Phys, Selasa (23/2/2021) gurita dari superfamili Octopodoidea adalah kelompok predator laut yang saat ini terdiri lebih dari 200 spesies.

Namun meneliti gurita bukan perkara mudah, karena tubuh mereka yang lunak sehingga akan membusuk dengan cepat.

Hanya satu fosil tubuh gurita berusia 95 tahun yang ditemukan hingga kini.

Beruntungnya, peneliti mampu menganalisis kehidupan masa lalu gurita dengan bantuan fosil kerang yang dimangsa cephalopoda ini.

Fosil kerang yang ditemukan di South Dakota itu, menurut peneliti dulunya diperkirakan hidup di laut dangkal yang disebut Western Interior Seaway.

Kerang kemudian menjadi koleksi American Museum of Natural History di New York dan ditemukan tak sengaja oleh Dr. Adiel Klompmaker, kurator Paleontologi Museum Sejarah Alam Alabama pada Oktober 2018.

Klompmaker rupanya juga menemukan semacam lubang pada cangkang kerang.

"Lubang-lubang ini memberikan peluang besar untuk melacak keberadaan dan perilaku gurita, meski fosil tubuh mereka tak ada," katanya.

Tidak seperti cephalopoda modern lainnya, saat berburu mangsa gurita purba meninggalkan lubang bor berbentuk oval kecil di banyak cangkang kerang dan krustasea yang menjadi mangsa mereka.

Gurita kemudian menyuntikan racun melalui racun untuk melumpuhkan dan melemaskan otot mangsa, memudahkan untuk dikonsumsi.

Cangkang kerang itu menunjukkan pula, bahwa evolusi kemampuan hewan-hewan ini untuk mengebor mangsanya jauh lebih lama dari yang pernah diperkirakan sebelumnya.

"Awalnya saya tak percaya dengan yang saya lihat, tetapi setelah membersihkan dan mempelajari spesimen dengan cermat. Kami yakin bahwa lubang ini adalah bukti tertua dari perburuan gurita," katanya.


Selain mengungkap perburuan gurita, studi ini juga memaparkan bahwa Octopoidea turut berkontribusi pada munculnya predator penghancur cangkang di era Mesozoikum atau 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.

Selama waktu itu, predator seperti reptil laut, ikan teleost, hiu, dan krustasea dekapoda menjadi lebih banyak dan beragam, memberikan tekanan ekstra pada mangsa.

Sementara mangsanya seperti gastropoda dan brakiopoda memperkuat cangkang sebagai respon munculnya predator baru.

Klopmaker sendiri berharap studi lebih lanjut bisa dilakukan untuk mempelajari lubang bor pada Octopodoidea.

Apalagi, sangat mungkin bukti-bukti lain pemangsaan gurita dapat ditemukan di belahan dunia lainnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/24/110100423/bagaimana-gurita-purba-berburu-fosil-ini-ungkap-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke