Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Dugaan Penyebab Paus Pilot Terdampar di Bangkalan, Bisa Jadi karena Pemimpinnya Sakit

Terdamparnya paus pilot ini viral di media sosial Twitter dan Instagram.

Dari sekitar 52 ekor paus terdampar yang dikonfirmasi termasuk jenis paus pilot itu, berdasarkan pengukuran lapangan didapatkan panjang tubuhnya bervariasi  yakni antara 2-3,5 meter.

Paus yang paling besar diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter.

Berikut beberapa fakta dugaan sementara, penyebab terdamparnya paus pilot di Madura.

1. Pemimpin kelompok paus sakit

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengatakan, dugaan sementara pimpinan paus itu sakit.

"Dugaan sementara adalah salah satu paus, diduga pimpinannya sakit sehingga rombongan paus ini mengikuti pimpinan paus pilot yang sakit dan menunggu di pinggir pantai," ujar Haeru dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/2/2021) malam.

Haeru menjelaskan, secara alamiah, paus yang sakit akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati.

2. Pemimpin alami gangguan navigasi

Menanggapi persoalan paus pilot terdampar ini, Deputi Bidang Klimatologi, Drs Herizal MSi mengatakan bahwa, kalau kita lihat lintasan umumnya yaitu harusnya dari Samudera Pasifik masuk ke Laut Banda, Selat Makassar, Selat Lombok dan masuk ke Samudera Hindira

"Jadi dia (paus pilot) mainnya di level dalam ya," kata Herizal kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2021).

Namun, ternyata dari Selat Makassar, rombongan paus tersebut justru masuk ke Selat Madura, sehingga ini menimbulkan beberapa kemungkinan, seperti gangguan navigasi.

Senada dengan Herizal, Peneliti Mamalia Laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rr Sekar Mira CH SSi M.App Sc juga menduga hal yang sama.

Mira berkata, memang sebenarnya penyebab utama kejadian 52 ekor paus pilot ini terdampar harus dikaji lebih lanjut.

Ia menjelaskan, ciri khas paus pilot itu sendiri adalah karena tergolong kelompok mamalia laut yang hidup dalam kelompok besar bahkan hingga ratusan ekor, dan kelompok itu mengikuti pemimpin kelompoknya.

"Sehingga, kalau pemimpinnya mengalami gangguan navigasi etc (dan sebagainya), seluruh kelompok ikut terdampar," kata Mira kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2021).


3. Ganti rute mencari makanan

Herizal menjelaskan, jika tidak terjadi gangguan navigasi paus pilot, kemungkinan lainnya -  berdasarkan laporan BMKG Jawa Timur, pada saat kejadian, kondisi cuaca memang sedang buruk.

Seperti gelombang cukup tinggi, dengan arus yang kuat dan suhu muka lautnya cukup hangat dan ada arus udara yang membawa banyak plankton.

"Sehingga, katakanlah di tempat itu, waktu itu mungkin daerah yang subur (banyak sumber pangan) nutrisi ikan," ujarnya.

"Jadi, bisa juga memang mereka mengalihkan track (rute lintasan migrasi), karena mencari makanan. Sehingga barangkali, tempat itu ternyata bukan laut dalam, kemudian mereka terdampar," imbuhnya.

4. Bertepatan cuaca ekstrem

Mira juga menambahkan, selain persoalan gangguan navigasi, kemungkinan atau dugaan lain yang masih harus dikaji adalah cuaca ekstrem.

Sebab, pada saat kejadian itu, bertepatan dengan pengumuman cuaca ekstrem dari BMKG berupa gelombang tinggi 2-4 meter.

Namun, Herizal menuturkan, belum ada korelasi yang pasti, antara cuaca ekstrem gelombang tinggi dan juga kejadian terdamparnya puluhan ekor paus pilot tersebut.

Sementara itu, Herizal menegaskan, jika ada yang meyebutkan dugaan penyebabnya adalah fenomena La Nina, maka ini tidak bisa dipastikan, sebab fenomena La Nina merupakan fenomena yang berpengaruh atau berdampak dalam periode panjang, bukan harian atau jangka pendek.

Dampak keberadaan fenomena La Nina umumnya menyebabkan kondisi musim lebih basah, misalnya curah hujan atau gelombang cenderung lebih  tinggi, baik di musim hujan maupun musim kemarau.

5. Red tide

Potensi dugaan penyebab terdamparnya puluhan paus pilot lainnya adalah red tide atau harmful algae bloom (HAB), yaitu kondisi adanya perubahan warna air laut.

"Ada relawan di lapangan yang melaporkan warna laut yang kemerahan saat kejadian, yang merupakan ciri-ciri terjadinya red tide atau HAB, jadi hal ini juga patut dicurigai," ucap Mira.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/22/190300223/5-dugaan-penyebab-paus-pilot-terdampar-di-bangkalan-bisa-jadi-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke