Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Apakah Pertanda Bencana Hidrometeorologi?

KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) acapkali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat Indonesia di manapun berada.

Cuaca ekstrem yang dimaksud adalah kondisi cuaca di suatu wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi atau lebat yang bahkan bisa disertai angin kencang serta kilat atau petir.

Lantas, apakah peringatan dini cuaca ekstrem BMKG pertanda akan terjadi bencana hidrometeorologi?

Ternyata, setiap peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG tidak selalu menjadi pertanda akan terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah-wilayah yang disebutkan.

Melainkan, tegas Agie, potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi akibat cuaca ekstrem yang juga diikuti oleh beberapa faktor lainnya.

"Tetap ada faktor lain (penyebab bencana hidrometerologi) yaitu kerentanan. Semakin rentan wilayah kita, maka akan semakin mudah terjadi bencana," jelasnya.

Contoh wilayah yang dianggap memiliki faktor kerentanan itu ada dua kategori.

Pertama adalah wilayah yang mengalami perubahan tata guna lahan. Biasanya terjadi pada lahan yang awalnya diperuntukan untuk serapan air berubah menjadi bangunan.

"Maka lokasi tersebut dan wilayah lainnya bisa terdampak akan sulitnya serapan air di wilayah tersebut," tuturnya.

Alhasil, lahan atau area yang penyerapan airnya sulit, saat cuaca sering terjadi hujan, baik dalam intensitas rendah dengan durasi lama, maupun dengan intensitas tinggi atau deras meskipun hanya sebentar, bencana hidrometerologi seperti genangan dan banjir juga bisa terjadi.

Selain itu, penyebab lain bencana alam yang diakibatkan oleh dampak cuaca ekstrem adalah wilayah yang secara alamiah rentan yaitu daerah di lereng gunung.

Seperti diketahui, area di sekitar lereng gunung paling rentan mengalami bencana hidrometeorologi seperti longsor.

Wilayah yang secara alamiah rentan juga yakni daerah yang memang memiliki karakteristik seperti cekungan.

Maka, kawasan itu di saat musim hujan saat ini memang sangat mudah menjadi langganan banjir.

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah rentan bencana hidrometeorologi tersebut, ada baiknya untuk selalu waspada jika BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayahnya.

Akan tetapi, kewaspadaan yang dimaksudkan agar masyarakat perlu melakukan mitigasi untuk menekan potensi bencana.

Jika bencana hidrometeorologi itu memang terjadi, maka diharapkan tidak akan berdampak besar terhadap warga itu sendiri.

"Kalau saya melihat, mari kita aja masyarakat mulai meningkatkan awareness (kesadaran) akan bencana seperti banjir longsor, banjir bandang".

"Karena dengan meningkatnya populasi dan (akan) menaikkan kerentanan (wilayah), maka dengan tingkat ancaman cuaca ekstrem yang sama, namun dampaknya akan semakin parah," tegas dia.

Ancaman bencana hidrometeorologi yang harus diwaspadai adalah banjir, tanah longsor, genangan, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin, serta cuaca ekstrem.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/03/183000723/peringatan-dini-cuaca-ekstrem-bmkg-apakah-pertanda-bencana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke