Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teleskop Radio Terbesar, Sistem Radar Bumi Ini Akan Dihancurkan, Kenapa?

KOMPAS.com - Teleskop radio terbesar di dunia akan hancur dikarenakan mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki. Bangunan ini tidak bisa diselamatkan akibat dari kabel yang putus di Arecibo Observatory di Puerto Rico.

Kabel penting teleskop radio terbesar di dunia ini putus yang kedua kalinya pada 6 november dan merusak piringan pemantul dan berada pada ambang kehancuran.

Dilansir dari Popular Mechanics, Sabtu (21/11/2020) National Science Foundation (NSF) yang selama ini mengoperasikan Arecibo Observatory mengumumkan akan menonaktifkan dan manghancurkan teleskop radio yang cukup terkenal tersebut.

Teleskop radio yang telah lama dioperasikan bersama dengan University of Central Florida itu mengalami kerusakan parah, yang mana mereka tidak bisa memperbaiki piringan pada teleskop itu dengan aman.

Setelah ada penilaian hal yang perlu dipahami bukan mengenai apakah observatorium harus diperbaiki atau tidak, namun bagaimana cara memperbaiki hal tersebut.

"Tetapi pada akhirnya, sejumlah besar data menunjukkan bahwa kami tidak dapat melakukan (perbaikan teleskop) ini dengan aman dan hal tersebut merupakan garis yang tidak dapat kami lewati," kata Ralph Gaume, direktur Divisi Ilmu Astronomi NSF, dalam sebuah pernyataan.

Sebaliknya, NSF akan memfokuskan upaya pada pengembangan fasilitas pendidikan dan penjangkauan stasiun.

Setelah pembongkaran antena selesai, pusat pengunjung, fasilitas LIDAR Observatorium Arecibo, dan fasilitas di luar lokasi yang mempelajari pembentukan awan, akan dibuka kembali.

Namun, ada fakta menarik dari Arecibo ini, yakni ternyata perangkat ini sangat penting dan merupakan teleskop radio paling kuat di Bumi.

Arecibo bisa dikatakan terkenal karena sering dicari untuk mengetahui kehidupan luar angkasa.

Teleskop ini terdiri dari piringan pemantul stasioner dengan lebar 1.000 kaki (305 meter) dan platform penerima 900 ton yang mengapung di atasnya. Ada kabel baja besar yang bisa menampung hingga 1,2 juta pound sebagai platform penerima yang digantung oleh kabel tersebut.

Sayangnya, kabel tersebut telah putus pada Agustus lalu, kabel primer kemudian juga menyerah pada tekanan tambahan, putus dan jatuh ke piringan reflektor di bawah dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

"Ini jelas bukan yang kami ingin lihat, tetapi yang penting adalah tidak ada yang terluka," kata Francisco Cordova, direktur observatorium.

Sistem radar planet Bumi

Sejauh ini, Arecibo telah teruji oleh waktu sejak dibangun pada 1960-an. Observatorium ini, bahkan telah mengalami badai, badai tropis, dan gempa bumi, tetapi beberapa ilmuwan khawatir kegagalan terbaru ini dapat menyebabkan kehancurannya.

“Sebagai seseorang yang bergantung pada Arecibo untuk sains, saya takut,” kata Scott Ransom, astronom di Observatorium Nanohertz Amerika Utara untuk Gelombang Gravitasi, kepada Associated Press.

Situasi ini bisa dikatakan mengkhawatirkan karena ada kemungkinan yang berjenjang, kegagalan katastropik.

Lebih dari 250 ilmuwan menggunakan instrumen ini setiap tahunnya, untuk memberikan wawasan penting tentang alam semesta, namun akibat dari putusnya kabel menyebabkan pengamatan tersebut terhenti.

Arecibo dianggap sebagai sistem radar planet paling kuat di dunia dan sangat penting bagi NASA dalam Program Pengamatan Objek Dekat Bumi.

Sebab, program pertahanan planet bisa menemukan dan melacak asteroid yang bisa menghantam Bumi, memberi kelonggaran waktu, sehingga kita tidak berakhir seperti dinosaurus.

Arecibo berencana untuk mengganti kabel yang ada mulai bulan depan, tetapi belum mengetahui bagaimana cara membayarnya.

Menurut Associated Press, observatorium memperkirakan kerusakan mencapai lebih dari 12 juta dollar Amerika dan dana telah diminta dari National Science Foundation agar bisa digunakan untuk memperbaikinya.

Sementara itu, sembari menanti bantuan untuk memperbaikinya, para teknisi menggunakan drone dan kamera jarak jauh untuk menilai kondisi dan menentukan penyebab kerusakan pada teleskop radio tersebut.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/21/200200323/teleskop-radio-terbesar-sistem-radar-bumi-ini-akan-dihancurkan-kenapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke