Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Temukan Gen di Otak yang Memengaruhi Libido Pria

KOMPAS.com - Para peneliti telah mengidentifikasi lokus hasrat seksual laki-laki yang ada di wilayah tertentu jaringan otak.

Penelitian yang dilakukan oleh tim Northwestern University ini menyebut, kunci gairah seksual pria terletak pada konversi testosteron menjadi estrogen di otak oleh enzim yang disebut aromatase.

Penemuan ini dapat menjadi jalan untuk menemukan perawatan baru bagi pria yang mengalami gangguan hasrat seksual, baik pada pria yang libidonya rendah ataupun untuk mereka dengan libido kompulsif.

Gen yang mengode aromatase dikenal sebagai Cyp19a1 dan diekspresikan di otak dan testis.

Mengingat bahwa hewan yang dikebiri cenderung tidak menunjukkan aktivitas seksual, maka telah lama diasumsikan bahwa aromatase di gonad (kelenjar seks) mendorong libido laki-laki, namun peran enzim di otak rupanya belum pernah diselidiki sepenuhnya.

Para peneliti menciptakan dua baris tikus yang dimodifikasi secara genetik, salah satunya sama sekali tidak memiliki gen Cyp19a1 dan karena itu tidak memiliki aromatase, baik di otak maupun di testis, sementara yang lain kekurangan gen ini hanya di jaringan otaknya.

Ketika ditempatkan di kandang dengan betina yang sedang berovulasi, pejantan tanpa aromatase sama sekali tidak mencoba kawin.

Sementara itu, tikus yang hanya kekurangan aromatase di otaknya mencoba menunggangi betina sekitar setengah dari tikus jantan biasa.


Penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Endocrinology ini menunjukkan, bahwa konversi testosteron menjadi estrogen di otak memang berperan dalam mengatur libido atau hasrat seksual.

“Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan dengan yakin bahwa konversi testosteron menjadi estrogen di otak sangat penting untuk memertahankan aktivitas atau hasrat seksual penuh pada pria. Aromatase yang mendorongnya," jelas penulis studi Serdar Bulun seperti dilansir iflscience (15/9/2020).

Para peneliti mengklaim, bahwa pekerjaan mereka dapat mengarah pada terapi bertarget baru untuk pria dengan dorongan seks yang sangat rendah atau terlalu tinggi.

Apalagi, obat-obatan terkini untuk gangguan gairah seksual menghambat produksi aromatase di seluruh tubuh, bahkan memiliki banyak efek samping negatif.

Dengan menargetkan aktivitas aromatase di otak saja, penulis penelitian mengatakan bahwa efek yang tidak diinginkan ini dapat dihilangkan.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/15/190500523/peneliti-temukan-gen-di-otak-yang-memengaruhi-libido-pria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke