Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kanker Usus Besar Chadwick Boseman, Studi Sebut Rentan pada Usia Muda

KOMPAS.com - Aktor Black Panther, Chadwick Boseman meninggal akibat kanker usus besar yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir.

Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah jenis kanker paling mematikan ketiga di Amerika Serikat, setelah kanker paru dan prostat pada pria, serta kanker payudara pada wanita.

Seperti dikutip dari CNN, Minggu (30/8/2020), kasus kanker usus besar banyak terjadi pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun, dan angkanya terus meningkat sejak tahun 1900-an.

Menurut laporan American Cancer Society pada Maret lalu, setengah dari semua diagnosis kanker ini banyak terjadi pada orang di bawah usia 66 tahun.

Oleh sebab itu, organisasi itu juga merekomendasikan untuk skrining rutin kanker usus besar dan rektal sejak usia 45 tahun, ada juga yang merekomendasikan mulai usia 50 tahun.

Data terbaru yang tersedia pada 2017, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa setidaknya 52.547 orang di seluruh negeri, meninggal karena penyakit ini.

Semakin banyak orang muda didiagnosis dengan penyakit kanker usus besar selama bertahun-tahun dan menurut laporan American Cancer Society, usia rerata untuk yang didiagnosis dengan penyakit ini pada 1989 adalah usia 72 tahun.

Semakin rentan pada orang lebih muda

Laporan diagnosis itu bertahan hingga awal tahun 2000-an, namun kemudian kerentanan penyakit ini turun pada usia 66 tahun pada 2016.

Tingkat diagnosis kanker usus besar seperti yang dialami Chadwick Boseman di Amerika Serikat makin menurun di antara mereka yang berusia 65 tahun ke atas, tetapi meningkat pada orang dewasa yang lebih muda.

Para ilmuwan menyadari bahwa kasus kanker kolorektal meningkat pada kelompok usia yang lebih muda.

"Akan tetapi kami terkejut karena itu terjadi begitu cepat. Laporan ini sangat penting, karena tak hanya memberikan gambaran tentang beban kanker kolorektal saat ini, tetapi juga masa depan," kata Rebecca Siegel, rekan penulis studi dan direktur ilmiah penelitian pengawasan di American Cancer Society di Atlanta.

Oleh sebab itu, apabila ada peningkatan kasus kanker seperti yang dialami Chadwick Boseman, pada orang dewasa yang lebih muda, maka dokter akan menghadapi tantangan unik, terkait kebutuhan menjaga kesuburan dan fungsi seksual, serta risiko efek pengobatan jangka panjang.

Melansir WebMD, Ronit Yarden, asisten profesor onkologi di Georgetown University School of Medicine mengatakan kurangnya kesadaran mungkin menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker kolorektal pada orang dewasa di bawah 55 tahun.

Banyak pasien menganggap bahwa dokter mengabaikan gejala yang dialami mereka.

"Sejujurnya, beberapa gejala (kanker kolorektal) agak kabur," kata Yarden, yang juga mantan direktur senior urusan medis untuk Colorectal Cancer Alliance.

Akan tetapi, kata Yarden, banyak yang memiliki beberapa gejala, dan kombinasi di antaranya seharusnya menimbulkan kecurigaan tentang kanker kolorektal.

Dia tidak menanyakan gejala apa yang hilang, tetapi dia mencatat bahwa 68 persen responden melaporkan darah di tinja dan 49 persen mengalami pendarahan rektal.

"Itu adalah yang lebih merupakan korelasi langsung. Tapi 50 persen mengalami sembelit, perut kembung, sakit perut, dan kelelahan. Itu bisa disebabkan oleh berbagai masalah," imbuh Yarden.

Nancy You, profesor onkologi bedah dan direktur medis asosiasi Clinical Cancer Genetics Program di University of Texas MD Anderson Cancer Center, Houston mengatakan pentingnya meningkatkan kesadaran akan kanker kolorektal pada usia muda.

"Sebab, ini adalah langkah pertama untuk meningkatkan perawatan (kanker usus besar) mereka," ungkap dia.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/30/120200023/kanker-usus-besar-chadwick-boseman-studi-sebut-rentan-pada-usia-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke