Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO: Kasus Covid-19 Global Tembus 22 Juta, Herd Immunity Tidak Akan Tercapai

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kekebalan kelompok yang dibutuhkan untuk melawan pandemi virus corona semakin sulit tercapai.

Namun, seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (19/8/2020), menurut data dari Johns Hopkins University, infeksi Covid-19 global sudah mencapai lebih dari 22 juta kasus.

Lebih dari 778.000 kematian terkait infeksi virus corona yang telah dilaporkan di seluruh dunia, hingga Selasa (18/8/2020).

Sementara itu, kekebalan kelompok atau herd immunity biasanya dapat dicapai dengan vaksinasi.

Sebagian besar ilmuwan memperkirakan setidaknya dibutuhkan 70 persen populasi dengan antibodi untuk mencegah wabah Covid-19.

Kendati demikian, beberapa ahli telah menyarankan, meskipun setengah populasi memiliki kekebalan kelompok, mungkin akan ada efek perlindungan.

Teori ini tak disepakati direktur kedaruratan WHO Dr Michael Ryan dan mengatakan bahwa tidak seharusnya herd immunity dijadikan harapan.

"Selama populasi global tidak mendekati tingkat kekebalan yang dibutuhkan untuk menghentikan penularan penyakit ini. Ini bukan solusi yang harus kita cari," kata Dr Ryan.

Sebagian besar penelitian yang dilakukan saat ini menunjukkan hanya sekitar 10 persen hingga 20 persen orang yang memiliki antibodi.

Penasihat senior Direktur Jenderal WHO Dr Bruce Aylward menambahkan, setiap kampanye imunisasi massal dengan vaksin virus corona bertujuan untuk menjangkau lebih dari 50 persen populasi dunia.

"Kami tidak ingin salah. Anda berencana untuk mendapatkan cakupan yang tinggi dan tidak terbuai dengan saran yang sangat menggoda bahwa (ambang herd immunity) bisa jadi rendah," kata Alyward.

Salah satu cara untuk mengembangkan perlindungan dari virus corona adalah dengan bertahan dari paparan virus, yang dapat mengarahkan tubuh untuk mengembangkan antibodi yang dapat melawan virus.

Meskipun para ahli tahu bahwa respons semacam itu ada, mereka tidak tahu seberapa kuat respons itu, berapa lama bertahan, dan bagaimana respons itu dapat bervariasi di antara orang-orang.

Bahkan jika terdapat antibodi Covid-19 berarti Anda terlindung dari virus corona, namjun penelitian menunjukkan hanya sekitar 10 persen populasi global yang memiliki antibodi ini.

"Itu berarti sebagian besar populasi tetap rentan terhadap infeksi, dan itu berarti virus memiliki peluang untuk menyebar," kata ahli epidemiologi penyakit menular Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 WHO, seperti dikutip dari Business Insider.

Data terbaru infeksi virus corona dunia, Rabu (19/8/2020), dari Johns Hopkins University, WHO, dan otoritas kesehatan, dari lebih 22 juta kasus, pasien yang sembuh dari penyakit ini mencapai hampir 14 juta orang.

Sementara itu, kasus tertinggi di Amerika Serikat dan angka infeksi virus corona terus meningkat.

Saat ini telah mencapai lebih dari 5,4 juta orang positif Covid-19 di negara tersebut dengan 171.799 kematian.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/19/130100223/who-kasus-covid-19-global-tembus-22-juta-herd-immunity-tidak-akan-tercapai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke