Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Terkadang Merkurius dan Venus Bisa Disaksikan Pagi atau Sore Hari?

KOMPAS.com- Mungkin Anda seringkali melihat satu cahaya terang kecil seperti bintang pada sore atau pagi hari di langit sebelum matahari terbit ataupun terbenam.

Tahukah Anda jika cahaya terang kecil itu bukanlah bintang seperti yang kita kira, melainkan Merkurius dan Venus dan mengapa bisa demikian?

Menjawab persoalan ini, Peneliti Fisika Matahari, Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Agustinus Gunawan Admiranto menjelaskan melalui laman resmi edukasi sains Lapan.

Dijelaskan Gunawan, dilihat dari posisi Matahari terhadap Bumi, planet-planet yang mengorbit Matahari digolongkan menjadi dua, yaitu planet superior dan planet inferior.

Untuk diketahui, planet inferior adalah planet yang orbitnya terletak di sebelah dalam orbit Bumi. Sementara, planet superior adalah planet yang orbitnya terletak di luar orbit Bumi.

Planet yang masuk dalam kategori tata surya planet inferior adalah Merkurius dan Venus.

"Saat planet mengorbit Matahari, posisinya terhadap Bumi selalu berubah dan penampakannya di langit juga selalu berubah," kata Gunawan.

Proses penampakan sebelum Matahari terbit

Merkurius dan Venus (planet inferior) pada saat elongasi nol dan planet berada di antara Bumi dan Matahari, maka planet berada dalam kedudukan konjungsi atau kesejajaran bawah.

Untuk diketahui, elongasi adalah sudut yang dibentuk oleh posisi planet terhadap Matahari dan Bumi saat mengorbit.

Kedudukan konjungsi planet tersebut semakin bergerak ke arah barat, sudut yang dibentuk disebut dengan sudut elongasi barat.

Pada saat elongasi barat inilah, Merkurius dan Venus akan terletak di sebelah barat Matahari.

"Dan (Merkurius dan Venus) akan tampak di langit di sebelah timur sebelum Matahari terbit," jelasnya.

Periode mengorbit pun akan terus berlanjut, seiring berjalan waktu. Elongasi planet pun bertambah besar sampai mencapai suatu harga maksimum atau sudut elongasi barat maksimum.

Proses penampakan setelah Matahari terbenam

Kendati sudah mencapai sudut elongasi barat maksimun, Merkurius dan Venus tidak akan berhenti untuk mengorbit.

Keberlanjutan orbitan tersebut justru membuat sudut elongasi mengecil kembali sampai menjadi nol, sehingga pada kedudukan ini, planet dikatakan berada dalam kedudukan konjungsi atau kesejajaran atas.

"Setelah posisi ini dicapai, planet bergerak ke timur dan memiliki sudut elongasi timur," ujar dia.

Saat berada di elongasi timur inilah, planet berada di sebelah timur Matahari dan berada di langit sebelah barat setelah Matahari terbenam.

Seperti yang terjadi saat posisi sudut elongasi di barat. Maka, sudut elongasi timur ini juga nantinya akan mencapai maksimun.

Sehingga, kembali lagi mengecil dan akhirnya planet Merkurius dan Venus sampai pada kedudukan konjungi atau kesejajaran bawah lagi.

Begitu seterusnya dalam masa orbit planet terhadap Matahari, dan membuat kedua planet Merkurius dan Venus dapat Anda saksikan di langit setelah Matahari terbenam atau sebelum Matahari terbit.

Untuk diketahui, pada tanggal 1 Juli 2020, konjungsi inferior Merkurius telah terjadi. Sehingga, periode ini bisa Anda manfaatkan untuk menyaksikan matahari sebelum Matahari terbit di langit.

"Konjungsi (inferior) Merkurius ini menandai pergantian ketampakan Merkurius yang semula dapat terlihat ketika senja, kemudian berubah menjadi (Merkurius tampak di langit) ketika fajar," kata Emanuel Sungging, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Rabu (1/7/2020).

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/02/140200623/mengapa-terkadang-merkurius-dan-venus-bisa-disaksikan-pagi-atau-sore-hari-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke