Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Madagaskar Penuh Hewan Aneh Sejak 66 Juta Tahun Lalu, Fosil Ini Buktinya

KOMPAS.com - Sejak 66 juta tahun lalu, Madagaskar sudah menjadi rumah dari hewan-hewan yang aneh. Bukti tersebut terungkap berkat analisis pada fosil mamalia yang berasal wilayah tersebut.

"Sekitar 66 juta tahun lalu, Madagaskar sudah menjadi pulau dan hewan-hewan yang hidup di sana benar-benar aneh," kata David Krause, kurator senior paleontologi vertebrata di Museum Alam & Sains Denver seperti dikutip dari Live Science, Minggu (3/4/2020).

Selain Adalatherium hui, binatang yang ditemukan di Madagaskar saat itu antara lain Masiakasaurus knopfleri, katak kecil yang mampu memakan bayi dinosaurus serta buaya moncong pendek dan bergigi bergelombang yang memakan tanaman.

"Kami kira, tak ada yang lebih aneh lagi dari Masiakasaurus knopfleri dan buaya moncong pendek," papar Krause.

Namun Krause salah. Pada 1999 saat hendak mengumpulkan kerangka buaya, ia tanpa sengaja juga menemukan fosil mamalia yang masih utuh.

Ia bersama rekan-rekannya langsung dibuat bingung, pasalnya, tubuh mamalia yang diberi nama diberi nama Adalatherium hui tersebut terbilang tak lazim, misalnya kaki yang tak sama ukuran.

Kebanyakan, mamalia purba memiliki struktur kaki yang terbentang, mirip dengan buaya modern. Namun Adalatherium hui berbeda. Kaki depan mamalia selaras di bawah tubuhnya, seperti kucing atau anjing. Sementara kaki belakangnya membentang seperti buaya.

Hal ini pun membuat ilmuwan yang mempelajari Adalatherium hui tidak tahu bagaimana mahluk itu akan bergerak.

"Mungkin saja, Adalatherium hui punya otot punggung yang kuat sehingga akan bergoyang-goyang saat berjalan," tambah Simone Hoffmann, ahli anatomi di New York Institute of Technology.

Adalatherium hui juga punya gigi yang tak biasa. Hewan itu memiliki gigi seri yang menonjol, seperti hewan pengerat. Meski demikian gigi tersebut menunjukkan jika hewan kemungkinan herbivora.

Selain itu juga, tengkorak Adalatherium hui tak kalah anehnya. Terdapat beberapa lubang yang memungkinkan saraf dan pembuluh darah lewat ke moncong. Jumlah lubang tersebut mengindikasikan moncong Adalatherium hui sangat sensitif.

Peneliti juga berspekulasi jika Adalatherium hui berkumis serta memiliki cakar yang kuat untuk menggali penggali. Jadi mungkin saraf-saraf itu mendeteksi sensasi yang kaya di liang bawah tanah yang gelap.

Keanehan-keanahean anatomi Adalatherium hui ini masih jadi misteri karena tak ada mamalia yang terlihat seperti itu.

Adalatherium hui sendiri terlihat seperti musang dengan berat 3,1 kilogram. Hewan tersebut merupakan mamalia terbesar ketiga dari era Southern Hemisphere Mesozoic (era yang mencakup 250 juta hingga 65 juta tahun lalu) yang pernah ditemukan.

Tidak ada keturunan Adalatherium hui yang hidup dan bertahan sampai saat ini. Namun penemuan Adalatherium hui menunjukkan bahwa ketika dinosaurus berkeliaran, evolusi tetap terjadi. Butuh studi mendalam lagi untuk lebih memahami Adalatherium hui.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/03/103200923/madagaskar-penuh-hewan-aneh-sejak-66-juta-tahun-lalu-fosil-ini-buktinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke