Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Baik, Peneliti Temukan Mikroba Pendaur Ulang Plastik

Mikroba tersebut bernama Pseudomonas sp. TDA1. Bakteri ini menurut peneliti mampu mengunyah beberapa plastik berbasis poliuretan, jenis plastik yang umum digunakan untuk berbagai benda sehari-hari seperti lemari es hingga alas kaki.

Seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (31/3/2020), poliuretan tidak meleleh saat dipanaskan, sehingga sulit dihancurkan. Tetapi nampaknya Pseudomonas sp. TDA1 mampu memetabolisme beberapa komponen kimia yang membentuk plastik jenis ini.

Lebih lanjut menurut tim peneliti, Pseudomonas sp. TDA1 berasal dari sekelompok bakteri yang dikenal mampu menangani senyawa organik beracun.

Selain itu juga Pseudomonas sp. TDA1 merupakan bagian dari keluarga mikroorganisme ekstrofil yang dapat bertahan hidup di lingkungan yang paling keras.

"Temuan ini merupakan langkah penting dan awal yang menjanjikan untuk mendaur ulang poliuretan," ungkap Hermann Heipieper, mikrobiologis dari Helmholtz Centre for Environmental Research UFZ, Jerman.

Namun Heipieper mengingatkan sebelum akhirnya bisa digunakan secara luas, peneliti perlu tahu lebih banyak lagi mengenai proses biokimia di balik metabolisme Pseudomonas sp. TDA1.

Pada 2015 lebih dari 3,5 juta ton plastik poliuretan diproduksi di Eropa. Produsen memilih jenis plastik ini karena memang ringan dan fleksibel.

Namun saat plastik tak digunakan dan teronggok dipembuangan akhir, poliuretan dapat mengeluarkan bahan kimia beracun, termasuk yang karsinogenik.

Mari berharap Pseudomonas sp. TDA1 dapat menjadi salah satu harapan untuk memerangi plastik yang sulit didaur ulang. Sebab tak bisa dipungkiri lagi, kini Bumi mengalami darurat limbah plastik dan bisa jadi akan terus bertambah besar di masa depan.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Frontiers in Microbiology.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/31/203000623/berita-baik-peneliti-temukan-mikroba-pendaur-ulang-plastik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke