Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Prospek Alam Sutera Usai Mahkota Ibu Kota Lepas dari Jakarta

Kompas.com - 30/04/2024, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Status Ibu Kota Negara resmi lepas dari Jakarta setelah Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) disahkan pada 28 Maret 2024 lalu.

Daerah Khusus Jakarta atau DKJ akan menjadi sebutan baru yang akan disandang Jakarta ke
depannya.

Praktisi Perkotaan dan Properti yang juga Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Soelaeman Soemawinata menyebutkan setelah tidak lagi menjadi ibu kota, Jakarta disiapkan menjadi kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

Tetapi untuk menjadi kota global, Jakarta harus mampu meningkatkan daya saingnya sebagai pusat finansial dan investasi dunia.

Baca juga: Rumah di Tangerang Paling Banyak Dicari Calon Pembeli

Menurut Eman, sapaan akrabnya, secara teori ada delapan syarat yang harus dipenuhi Jakarta untuk menuju kota global. 

Saat ini yang sudah terpenuhi baru tiga yaitu populasi yang besar, adanya perusahaan multinasional dan dominasi ekonomi nasional.

"Yang lainnya belum, dan itu menjadi tugas yang harus dipenuhi ke depan termasuk oleh Dewan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekpunjur,” ujar Eman saat Elevee Media Talk bertajuk “Peran Baru Kota Jakarta dan Prospek Properti di Barat Jakarta” di Tangerang, Senin (29/4/2024).

Lima syarat yang belum dipenuhi Jakarta sebagai kota global yaitu terkait belum seragamnya pembangunan di Jakarta (Hi Degree of Urban Development), dan unsur significant and globalized financial sector tidak ada.

Selanjutnya unsur well developed transportation infrastructure yang kurang maksimal dan rumit, serta globally influential output of ideas; innovations, or cultural products.

Baca juga: Perumahan Terjangkau Kota Tangerang Selatan, Harga Termurah di Bawah Rp 291 Juta

Dia menambahkan, karena Indonesia hanya memindahkan pusat pemerintahan (ibu kota) dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, maka posisi Jakarta akan tetap strategis terlebih karena berperan sebagai kota global.

Sebagai kota terbesar di Indonesia, peran Jakarta akan tetap eksis karena terdapat banyak institusi keuangan dan kantor pusat perusahaan multinasional.

“Jakarta tidak akan lumpuh kecuali semuanya dipindahkan (bukan hanya pusat pemerintahan),” ungkap Eman.

Disebutkan, perpindahan 1,5 juta orang yang terdiri dari aparatur pemerintahan dan militer ke IKN tidak akan berarti apa-apa bagi Jakarta.

Justru hal itu membawa dampak positif karena Jakarta untuk sementara waktu dapat melakukan proses “penyembuhan” atau healing agar menjadi normal kembali.

Prospek Alam Sutera

Tidak dimungkiri sebagian besar kota di dunia termasuk Jakarta, pembangunannya dilakukan oleh swasta.

Contohnya di kawasan CBD Jakarta seperti Thamrin, Sudirman dan Kuningan, pembangunan gedung-gedung bertingkat dikembangkan oleh swasta.

CMO Elevee Condominium Alvin Andronicus dan Board Member FIABCI Soelaeman SastrawinataASRI CMO Elevee Condominium Alvin Andronicus dan Board Member FIABCI Soelaeman Sastrawinata
Demikian pula di kawasan Bogor Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) mayoritas dikembangkan oleh swasta.

Merujuk data, pihak swasta melakukan pengembangan lahan seluas hampir 50.000 hektar di Bodetabek dalam skala menengah dan besar. Pengembangan itu berhasil mengubah wajah kawasan-kawasan yang dikembangkan itu.

Dia memberi contoh di sekitar Serpong, Tangerang, ada hampir 10.000 hektar pengembangan lahan yang dilakukan swasta.

Baca juga: Cari Rumah 3 Kamar Tidur di Tangerang? Harganya Rp 900 Jutaan

Pengembangan kawasan skala besar bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur perkotaan.

Di Alam Sutera misalnya, dari exit toll hingga ke dalam kawasannya mendorong akses publik dan menggerakkan perekonomian.

Eman menilai, kawasan barat dan timur Jakarta berkembang paling pesat di Bodetabek. Namun keduanya memiliki karakteristik berbeda dalam fokus pengembangannya.

Jika value of economic ada di timur Jakarta seperti di Cikarang (Bekasi), maka di barat Jakarta yang menonjol adalah value of life-nya.

Kualitas udara dan air yang cukup baik itu membuat pengembangan hunian di barat Jakarta berkembang cukup pesat dan diminati pasar.

Selain itu, saat ini barat Jakarta bukan lagi berperan sebagai kota penyangga, karena regional economic growth bukan lagi hanya ada di Jakarta.

Bahkan banyak kampus atau universitas bagus ada di barat Jakarta termasuk Alam Sutera. Kawasan barat Jakarta kini bahkan menjadi barometer perkembangan properti di Indonesia karena memiliki infrastruktur kawasan yang bagus.

Baca juga: Jakarta dan Tangerang Terpopuler di Mata Pencari Rumah Seken

Hal senada diungkap Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus. Dia mengungkapkan masyarakat berduyun-duyun tinggal di barat Jakarta yang telah menjelma menjadi new territory yang menjanjikan.

Selain itu, salah satu faktor berkembangnya properti di barat Jakarta adalah konsep township development yang dikembangkan secara terencana.

Faktor lain yang juga menjadi penentu sebuah pengembangan skala kota seperti Alam Sutera menjadi kawasan yang diminati konsumen dan jadi trend setter adalah faktor manajemen kota atau yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi siapa  saja yang ada di dalamnya.

"Sehingga apa yang disebut value of life itu memang nyata ada, dan dapat dirasakan,” jelas Alvin.

Baca juga: Gaet Investor Jepang, MAS Group Percaya Diri Bangun Rumah di Tangerang

Ditegaskan, value tercipta dalam waktu yang panjang. Alam Sutera butuh waktu hampir 30 tahun untuk membangun kawasan seluas 800 hektar tersebut.

Saat ini produk yang dikembangkan terus berkembang, berawal dari konsep landed house bergaya cluster dan saat ini sedang dikembangkan produk superblok.

“Seperti Elevee Condominium yang tidak hanya berkonsep sebagai hunian vertikal saja tapi dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk kebutuhan penghuninya termasuk forest park seluas 4 hektar,” paparnya.

Elevee Condomium berada dalam kawasan yang dinamakan Escala seluas 19 hektar yang juga dilengkapi area komersial.

Menurut Alvin, dalam waktu dekat tower pertama Elevee Condominium akan segera melakukan penutupan atap atau topping off. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com