Sejumlah 70 Rumah Beres Dibedah di Kelurahan Sijenjang Jambi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 70 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, telah dibedah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari total 150 unit.

Lurah Sijenjang Zulkarnain menyatakan, BSPS sangat membantu warganya yang kurang mampu untuk bisa memiliki rumah layak. 

"Kami sangat mendukung BSPS karena banyak RTLH di desa ini yang kini menjadi lebih layak huni," kata Zulkarnain dalam rilis, Kamis (28/9/2023).

Pada awal tahun, terdapat 35 unit yang dibedah lewat BSPS dan pertengahan tahun ada 35 unit lagi yang dibedah melalui program lanjutan dengan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: 1.450 Rumah di Kepri Dibedah, Dapat Bantuan Rp 20 Juta

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mengatakan, BSPS yang dilaksanakan Kementerian PUPR mendapatkan sambutan positif dan dukungan dari masyarakat di Jambi.

Mereka berharap, BSPS atau bedah rumah ini bisa dilanjutkan karena mampu membantu masyarakat memiliki hunian layak dengan dana stimulan dari pemerintah.

"Program BSPS merupakan stimulan dari pemerintah untuk mendorong semangat masyarakat memiliki rumah layak huni," katanya.

Iwan menerangkan, pihaknya juga mengajak para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk berkolaborasi dalam BSPS.

Dengan demikian, akan semakin banyak RTLH yang dapat ditangani dan ditingkatkan kualitasnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera IV Tambat Yulis menerangkan, pihaknya mentargetkan sebanyak 285 unit RTLH di Jambi yang akan dibedah.

Saat ini, juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) guna mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumahnya sesuai dengan syarat rumah sehat.

"Dana stimulan BSPS yang disalurkan adalah Rp 20 juta per unit rumah. Masyarakat bisa menggunakannya untuk membeli bahan material Rp 17,5 juta dan upah tukang Rp 2,5 juta," tutup Iwan.