Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Pertama dan Terbaik di Indonesia Itu Bernama "Jagorawi", Dibangun Kontraktor Korea

Kompas.com - Diperbarui 25/10/2022, 06:46 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Bersama Badan Pemerintah Harian Kota Praja Jakarta Raya, Sudiro resmi mengajukan usulan itu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS).

Baca juga: Buka Tutup Tol Jagorawi Diberlakukan Siang Ini, Cek Rutenya!

Ide pembangunan ini muncul bersamaan dengan pembangunan jalan raya yang sekarang dikenal sebagai Jalan Sudirman-MH Thamrin.

Namun, usul ini ditentang keras oleh DPRDS karena jalan tol dinilai akan menghambat arus lalu lintas (lalin).

Selain itu, penarikan tarif tol dianggap kuno karena pemungutan uang untuk penggunaan jalan sudah diterapkan pada zaman kolonial Belanda.

Tak berhenti sampai di situ, ide Sudiro kembali bergaung pada Tahun 1966. Namun, lagi-lagi hanya berlalu begitu saja.

Empat tahun kemudian, Menteri PUTL Sutami mengusulkan ide yang sama ke Presiden Soeharto.

Dia meminta agar pemerintah membangun jalan bypass Jakarta-Bogor karena kemacetan begitu terasa seiring bertambahnya jumlah kendaraan.

Berangkat dari fenomena tersebut, gagasan pembangunan jalan tol mulai dipikirkan, termasuk soal biaya.

Hingga akhirnya, pembangunan Tol Jagorawi pun dimulai Tahun 1974.

Pemerintah pun menunjuk kontraktor asing Hyundai Construction Co dari Korea Selatan dengan konsultan supervisi Ammann-Whitney & Trans Asia Engineering Associates Inc dari AS.

Penggunaan kontraktor asing itu sempat menuai kontroversi dari banyak kalangan karena dianggap mengenyampingkan peran anak bangsa.

Baca juga: Lalin Kembali Lancar, Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan Sore Ini

Meski begitu, Soeharto menegaskan, banyak orang Indonesia juga terlibat dalam pembangunan tol tersebut.

"Walaupun kontraktornya dari luar negeri, namun tidak sedikit pula pikiran dan tenaga kita yang ikut serta menyelesaikan jalan istimewa itu," tegas dia.

Sebagai informasi, Tol Jagorawi digarap oleh 89 Tenaga Pengendalian Bina Marga Kementerian PUTL.

Lalu, 129 Tenaga Pengawas Pekerjaan dan 2.711 Pelaksana Pekerja yang keseluruhan dari Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com