Toilet Portabel hingga Informasi Kapasitas Parkir Harus Tersedia di Rest Area

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno meminta pengelola jalan tol untuk meningkatkan layanan rest area selama momen mudik lebaran 2022.

"Kami tentu meminta agar pengelola jalan tol dapat berkomitmen dalam meningkatkan layanan di rest area terutama pada momen mudik lebaran," kata Djoko dalam keterangannya, Minggu (24/04/2022).

Menurutnya terdapat enam hal yang harus ditingkatkan dan tersedia di rest area selama mudik yaitu, pertama, adanya penambahan fasilitas toilet portabel di rest area tipe A dan tipe B.

"Pastikan juga adanya ketersediaan air bersih, toilet juga harus bersih dan wangi dan adanya penambahan petugas kebersihan," ujarnya.

Baca juga: Daftar Rest Area di Tol Trans-Jawa Rute Jakarta-Solo-Yogyakarta

Kedua, berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan serta sosialisasi melalui spanduk dan public adress.

Ketiga, diterapkannya rest area management system (RAMS) dalam menginformasikan kapasitas parkir kepada pengguna jalan tol sebelum masuk rest area.

Keempat, penyediaan sarana perambuan, rubber cone, water barrier saat oneway dan buka atau tutup akses, menambah petugas keamanan.

Kelima, memastikan keberfungsian RAMS, CCTV, public addres, videotron, menambahkan nomor telepon pengaduan

Keenam, memastikan ketersediaan BBM, BBM Modular/Pertashop, BBM Motorist, bengkel motorist, layanan top up, Posko layanan, pasokan listrik.

Ketujuh, menyampaikan informasi saat diberlakukan oneway melalui public address serta lama waktu di Rest Area maksimal 30 menit.

Sementara itu, Djoko juga mengimbau kepada para pemudik untuk mempersiapkan berbagai hal mulai dari memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan.

Lalu, mempersiapkan perbekalan selama perjalanan, memastikan kecukupan BBM hingga melakukan pengecekan tarif tol serta kecukupan saldo uang elektronik.

Selain itu, perhatikan pula waktu perjalanan, pertama, hindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik.

Kedua, hindari perjalanan di waktu favorit seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa, mengecek waktu dan rute pemberlakukan rekayasa lalu lintas dari kepolisian dan update sealu informasi lalu lintas melalui channel resmi pengelola jalan tol.