Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2022, 11:25 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemudik Lebaran tahun 2022 diimbau untuk tidak menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat.

Imbauan ini disampaikan Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno dalam siaran pers kepada Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

"Yang harus diperhatikan selama berada di jalan tol adalah jangan sekali-kali beristirahat menggunakan bahu jalan tol," ujar Djoko.

Tidak hanya untuk beristirahat, pengendara juga biasa memilih beristirahat di bahu jalan bawah jembatan untuk berteduh agar tidak kepanasan.

Padahal, kata Djoko, keberadaan bahu jalan tol dikhususkan untuk keadaan darurat.

Djoko meminta agar petugas mobil patrol jalan tol untuk tidak membiarkan jika menemukan sejumlah kendaraan beristirahat di bahu jalan.

"Segeralah meminta untuk melanjutkan perjalanan atau keluar jalan tol terdekat untuk mencari tempat istirahat lebih aman," katanya.

Baca juga: Mudik Lebaran, Anda Bisa Lewat Tol Japek II Selatan Gratis

Berdasarkan hasil survei ketiga Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maret 202, adanya potensi pergerakan nasional selama angkutan Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang.

Dari jumlah tersebut, 14,3 juta orang atau 16,7 persen di antaranya merupakan pemudik dari wilayah Jabodetabek.

Para pemudik memiliki menggunakan Jalan Tol-Trans Jawa sebanyak 24,1 persen atau lebih tinggi daripada pilihan menggunakan Jalur Lintas Tengah Jawa 9,7 persen, Tol Cipularang 9,2 persen, Jalur Lintas Pantai Utara (Pantura) Jawa 8,2 persen, Trans-Sumatera (non-tol) 4,7 persen.

Lalu, Tol Jagorawi sebesar 4,2 persen, Jalur Lintas Selatan (Pansela) Jawa 3,7 persen, Tol Jakarta-Merak 3,5 persen, Tol Bocimi sebesar 0,7 persen, sisanya jalan lainnya 31,8 persen.

Keberadaan jalan tol dapat memangkas sekitar 50 persen-60 persen waktu perjalanan dibanding di jalan non-tol.

Hadirnya jalan tol di Jawa memunculkan angkutan pelat hitam, sementara jalan tol di Sumatera dapat menghilangkan praktik angkutan pelat hitam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com