Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 31 Desember Pukul 18.00 WIB, "Contraflow" Diberlakukan di Tol Jagorawi

Kompas.com - 19/12/2020, 19:54 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) akan memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa contraflow (lawan arus) di ruas Jalan Tol Jagorawi.

Pemberlakuan lawan arus ini akan dilakukan mulai 31 Desember 2020 pukul 18.00 WIB hingga 1 Januari 2021 pukul 06.00 WIB.

Marketing and Communication Department Head JMT Irra Susiyanti mengatakan, lawan arus ini akan dilakukan di KM 44+600 sampai dengan KM 46+400.

"Sehingga, lajur utama arah Ciawi dan Sukabumi diharapkan tidak terhambat," tutur Irra dikutip dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Selain itu, JMT juga akan mengarahkan pengguna jalan tol untuk mengambil jalur alternatif menuju arah Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau menggunakan jalan arteri jika terjadi kepadatan lalu lintas dari arah dalam kota yaitu Cawang menuju Tol Jakarta-Cikampek dengan kondisi antrian mencapai Simpang Susun (SS) Cawang.

Sementara itu, jika terjadi kepadatan kendaraan pada Gerbang Tol (GT) Pasteur arah Bandung (Padaleunyi), maka lalu lintas akan dialihkan melalui GT Baros atau GT Pasirkoja.

Adapun JMT telah melakukan persiapan layanan operasional jalan tol yang dikelola menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) mulai 23 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Baca juga: Minggu Besok, Contraflow Diberlakukan di Tol Jagorawi

Persiapan layanan operasional tersebut berupa sistem transaksi, lalu lintas (lalin), konstruksi, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).

Pada bidang layanan transaksi, JMT melakukan pengoperasian 116 Gerbang Tol (GT), penyiagaan personel untuk membantu tapping dan mengoperasikan mobile reader jika terjadi antrean, serta memastikan seluruh peralatan tol berfungsi baik selama 24 jam.

Lalu di bidang layanan lalin, telah disiapkan 39 unit kendaraan Mobile Customer Service, menyiagakan 14 unit ambulans dan 11 unit kendaraan darurat di seluruh ruas.

Untuk pemantauan kondisi lalin, JMT telah menyiapkan 511 unit CCTV dan 145 unit Variable Message Sign (VMS), 8 unit VMS Mobile, dan 12 unit Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS) untuk mempercepat penyampaian informasi kepada pengguna jalan.

Kemudian di bidang layanan konstruksi, JMT akan menghentikan pekerjaan di ruas jalan tol selama tanggal 23 Desember 2020 sampai dengan tanggal 3 Januari 2021.

Selain itu, telah disiapkan 8 tim yang bersiaga 24 jam, 83 unit pompa air permanen, 5 unit pompa air mobile, dan 16 unit pompa alcon untuk mengantisipasi potensi genangan akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Sementara pada layanan TIP atau rest area, mushola, toilet, restoran telah memenuhi protokol penanganan Covid-19.

Misalnya, pemeriksaan suhu tubuh, menjaga jarak dan penggunaan masker, peningkatan pembersihan dengan penyemprotan disinfektan, melakukan pembatasan parkir kendaraan dengan kapasitas 50 persen dari jumlah lahan yang tersedia, serta menyiapkan ruang khusus/isolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Berita
Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com