Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepanjang 2023 Permintaan Kantor Turun 22 Persen, Bagaimana 2024?

Hal ini terungkap dari riset Leads Property Services Indonesia yang disampaikan kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2024).

Total permintaan tahun 2023 seluas 38.500 meter persegi, sementara tahun sebelumnya sekitar 49.000 meter persegi.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa para penyewa masih berhati- hati dalam menggelontorkan anggaran untuk ekspansi ruang kantor.

Associate Director Research and Consultancy Services Martin Samuel Hutapea mengatakan, terdapat pasokan tambahan baru seluas 51.000 meter persegi dari Luminary Tower di kompleks Thamrin Nine.

"Pasokan baru yang termasuk kategori Grade A ini menunjukkan bahwa walaupun dalam kondisi kelebihan pasokan, namun pengembang masih optimistis akan pemulihan pasar," ujar Martin.

Tambahan pasokan baru ini menyebabkan angka kumulatif perkantoran di Jakarta CBD meningkat menjadi 7,45 juta meter persegi pada Kuartal IV-2023.

Pertambahan pasokan gedung baru tersebut menyebabkan tingkat hunian sektor perkantoran di Jakarta CBD turun menjadi 71,4 persen atau turun sebesar 0,4 poin dari kuartal sebelumnya.

Kelebihan pasokan masih menyebabkan pemilik gedung atau landlords harus kompetitif dalam menawarkan harga sewa untuk menarik tenant.

Sementara itu di segmen permintaan, pada kuartal yang sama terdapat permintaan sebesar 9.560 meter persegi.

Permintaan ini ditopang ruang kantor di gedung dengan kualitas yang lebih baik atau dapat dikatakan telah mengalami perbaikan (upgrade) ruang usaha.

Karakteristik permintaan masih didominasi oleh kebutuhan ruangan dengan ukuran-ukuran kecil di bawah 500 meter persegi.

Harga sewa tertekan

Sedangkan harga sewa kotor tercetak mencapai Rp 330.000 per meter persegi per bulan atau tertekan sedikit sebesar 0,5 persen secara tahunan.

Untuk perkantoran Non-CBD, pasokan kumulatif masih tetap di angka 4,16 juta meter persegi oleh karena  absennya pasokan gedung baru pada Kuartal IV-2023.

Namun pada 2024, ada dua pasokan baru dari Gedung Sanggala dan Gedung Stature. Besarnya permintaan akan ruang kantor yang terjadi di luar CBD adalah 4.795 meter persegi atau cukup moderat.

Tetapi secara tahunan, justru luar CBD yang mencetak pertumbuhan besar, yaitu sebesar 33.243 meter persegi, sementara pada 2022 lalu masih 15.181 meter persegi permintaan tahunannya.

Koridor TB Simatupang dan Pondok Indah menjadi kontributor utama permintaan tahun 2023. Tingkat hunian sedikit naik sebesar 0,13 poin dari kuartal sebelumnya ke angka 76,1 persen pada Kuartal IV-2023 karena absennya tambahan gedung baru.

Terjangkaunya harga sewa menjadi salah satu penyebab masih adanya permintaan di luar CBD. Harga sewa kotor tercatat Rp 240.100 per meter persegi per bulan atau naik tipis 0,3 persen dari kuartal sebelumnya.

Prospek 2024

Tahun Pemilu 2024 merupakan tahun di mana banyak perusahaan akan mempertimbangkan secara lebih berhati- hati bila hendak ekspansi ruang kantor, terlepas di CBD atau di luar CBD.

"Diperkirakan permintaan terhadap co-working space akan kembali meningkat karena hybrid working mode masih terjadi," cetus Martin.

Termin pembayaran yang fleksibel menjadi salah satu factor penarik di sektor co-working space. Sementara itu, sektor IT dan e-commerce yang dulunya menjadi kontributor andalan permintaan ruang kantor, akan menjadi lebih terbatas.

Tingkat hunian akan tertekan oleh pertambahan ruang kantor baru tahun 2024 mendatang. Kondisi ini juga akan menyebabkan tertekannya harga sewa di sektor perkantoran di kota Jakarta.

https://www.kompas.com/properti/read/2024/01/11/140000821/sepanjang-2023-permintaan-kantor-turun-22-persen-bagaimana-2024-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke