Layanan LRT Jabodebek Tak Bisa Bersifat Tunggal, Ini Alasannya

Mulai dari hulu hingga hilir, first mile (pra-perjalanan), selama perjalanan, dan last mile (pasca-perjalanan).

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemeberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, hal ini didasari oleh Studi Potensi Jaringan Angkutan Umum dan Integrasi Moda Kawasan di Sekitar Koridor LRT Jabodebek (2020).

Studi ini dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Hasilnya, terdapat potensi kawasan permukiman dan komersial sekitar Stasiun LRT Jabodebek dengan radius kurang dari 5 kilometer sejumlah 310 kawasan permukiman dan komersial.

"(untuk) di lintas Cawang-Harjamukti (14,89 kilometer) terdiri dari 4 stasiun. Stasiun Harjamukti 38 pemukiman dan komersial, Stasiun Ciracas 20 kawasan permukiman dan industri, Stasiun Kampung Rambutan 18 kawasan permukiman dan komeresial, Stasiun TMII 11 kawasan permukiman dan komersial," ucap Djoko dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Lalu, Stasiun Kuningan 6 kawasan pemukiman dan komersial, Stasiun Rasuna Said 14 kawasan permukiman dan komersial, Stasiun Setiabudi 15 kawasan permukiman dan komersial,serta  Stasiun Dukuh Atas 13 kawasan permukiman dan komersial,

Sedangkan di lintas Cawang-Dukuh Atas (18,49 kilometer) terdiri dari tujuh stasiun.

Untuk di Stasiun Cawang 15 kawasan permukiman dan komersial, Stasiun Halim 10 kawasan permukiman dan pendidikan, Stasiun Jaibening 19 kawasan permukiman dan komerial, dan  Stasiun LRT Cikunuir 1 sebanyak 39 kawasan permukiman dan komersial.

Sedangkan, Stasiun Cikunir 2 19 kawasan permukiman dan komersial, Stasiun Bekasi Barat 16 kawasan perumahan dan komersial, serta Stasiun Jatimulya 23 kawasan perumahan dan komersial.