Salah satunya melalui anak usaha perseroan, PT Waskita Sriwijaya Toll atau WST untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) Tahap II Kramasan-Betung.
Direktur Utama WTR Rudi Purnomo menyampaikan, konstruksi Tol Kapal Betung merupakan salah satu realisasi penyerapan dana PMN yang diterima PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sebelumnya, Tol Kapal Betung menerima dana dari PMN tahun 2021 sebesar Rp 3 triliun, serta fasilitas pinjaman investasi dari kreditur sebesar Rp 2,9 triliun pada Juni 2022.
“Pada akhir tahun ini, dengan adanya PMN tahun 2022 yang akan diterima Waskita, Tol
Kapalbetung akan kembali menerima dana PMN senilai Rp 2 triliun," kata Rudi dikutip dari rilis, Rabu (9/11/2022).
Dengan adanya dana tersebut, seluruh kebutuhan pembiayaan sebesar Rp 7,9 triliun telah terpenuhi.
"Kami meyakini penyelesaian konstruksi ruas tol Kapalbetung ini dapat berkontribusi dalam
penyehatan keuangan Waskita," ucap Rudi.
Selain itu, penyelesaian Tol Kapalbetung tersebut merupakan realisasi dukungan WTR terhadap program pemerintah yaitu membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).
Sebagai informasi, Tol Kapalbetung membentang 111,69 kilometer yang terdiri dari dua tahap pembangunan yaitu Tahap I (Kayu Agung-Kramasan) dan Tahap II (Kramasan-Betung).
Untuk di Tol Kapal Betung, terdapat tiga jembatan bentang panjang yaitu Ogan dengan ornamen kental khas Palembang yang kini sudah beroperasi.
Selain itu, terdapat Jembatan Kramasan dan Jembatan Musi yang kini masih dalam tahap kontruksi.
https://www.kompas.com/properti/read/2022/11/09/180000321/dapat-pmn-2021-rp-3-triliun-waskita-kebut-tol-kramasan-betung