Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pagu Indikatif Ditjen SDA TA 2023 Rp 35,89 Triliun, Buat Apa Saja?

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Jarot Widyoko dalam Rapat Komisi V DPR RI pada Senin (4/7/2022).

Rincian pagu indikatif tersebut, meliputi program ketahanan SDA Rp 33,30 triliun dan program dukungan manajemen Rp 2,59 triliun.

Artinya, pagu indikatif yang diperoleh Ditjen SDA hanya 54,91 persen dari kebutuhan anggaran yang diusulkan sebesar Rp 65,35 triliun.

"Berdasarkan Surat Menteri PUPR, kebutuhan anggaran Ditjen SDA 2023 adalah Rp 65,35 triliun," jelasnya.

Adapun anggaran yang diusulkan tersebut bersumber dari pinjaman dan SBSN sebesar Rp 10,5 triliun.

Sisanya berasal dari rupiah murni dengan rencana sebesar Rp 27,4 triliun akan digunakan untuk kontrak tahun jamak.

Dari dua program tersebut telah direncanakan beberapa pemanfaatan. Misalnya, digunakan untuk program ketahanan pangan atau SDA Rp 22,77 triliun yang bersumber dari rupiah murni.

"Di dalamnya ada Rp 12,27 triliun digunakan untuk alokasi kontrak tahun jamak. Kami laporkan bahwa alokasi ini hanya bisa dipenuhi sebanyak 46,65 persen dari total kebutuhan Rp 26,3 triliun atau terdapat kekurangan Rp 14,03 triliun," tambah Jarot.

Sebesar Rp 10,5 triliun untuk menjaga keberlanjutan fungsi infrastrukur melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan.

Selain itu, juga dilakukan P3TGAI di 10.000 lokasi, cadangan bencana, pengadaan tanah, pengendalian lumpur Sidoarjo hingga turbinwas.

Sebesar Rp 5,20 triliun SBSN difokuskan untuk membangun dan merehabilitasi beberapa daerah irigasi.

Sedangkan Rp 5,33 triliun bersumber dari PHLN akan digunakan untuk kegiatan irigasi, rawa, sungai serta pantai.

Di sisi program dukungan manajemen senilai Rp 2,59 triliun dialokasikan untuk gaji dan tunjangan pegawai Rp 1,15 triliun.

Sementara Rp 737,3 miliar untuk belanja operasional serta Rp 700,13 miliar untuk belanja operasional seperti administrasi kegiatan.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/05/060000621/pagu-indikatif-ditjen-sda-ta-2023-rp-35-89-triliun-buat-apa-saja-

Terkini Lainnya

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke