Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Indonesia Temukan Pelapis Keramik Inovatif, Akan Diuji di Mars

JAKARTA, KOMPAS.com - Ilmuwan sekaligus staf pengajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Fahmi Mubarok berhasil menemukan pelapis keramik semprot yang inovatif.

Dalam waktu dekat, temuan Fahmi bersama Ilmuwan Spanyol Nuria Espallargas akan diuji oleh Badan Antariksa Eropa untuk mengetahui seberapa baik lapisan tersebut menahan abrasi dari pasir di bulan dan Planet Mars, melansir siaran pers, Rabu (18/5/2022).

Berkat temuannya, Fahmi juga berhasil dinobatkan menjadi salah satu finalis di European Inventor Award 2022.

European Inventor Award adalah ajang penghargaan paling prestisius dalam hal inovasi dan pencapaian intelektual.

Adapun temuan Fahmi dan Espallargas dirancang untuk memperpanjang masa pakai komponen yang digunakan di berbagai industri dengan cara memberi perlindungan lebih baik pada komponen-komponen dari keausan dan paparan bahan kimia.

Penyemprotan material bersuhu tinggi ke komponen seperti rem mobil atau kereta akan memperpanjang masa penggunaannya karena mereka dapat lebih tahan aus.

Ide di balik penemuan ini berakar dari studi doktoral Espallargas dalam ilmu material dan teknik metalurgi.

Sebelumnya, praktik ini dianggap mustahil karena keramik lebih cenderung menguap daripada meleleh ketika dipanaskan dengan suhu tinggi.

Konsep melindungi partikel ini sebenarnya sudah dikenal di industri penyemprotan termal sebelumnya untuk material lain, tetapi belum pernah digunakan untuk keramik tanpa titik leleh.

Fahmi dan Espallargas memutuskan untuk menggunakan yttrium aluminium garnet, sejenis oksida yang dapat menahan suhu ekstrem yang digunakan dalam penyemprotan termal, untuk melapisi partikel silikon karbida.

Setelah mengajukan paten dengan bantuan biro transfer teknologi yang ada di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) ketika penemuan itu masih dalam skala lab, Fahmi dan Espallargas pun berhasil mendirikan Seram Coatings.

Seram Coatings adalah perusahaan untuk mengkomersialkan material komposit temuan mereka, yang dinamakan sebagai ThermaSiC pada tahun 2014. Keduanya juga berhasil mendapatkan hak paten atas temuan ini pada tahun 2018.

Sejak tahun 2017 perusahaan tersebut telah memproduksi ThermaSic dalam jumlah kecil dan mengujinya di lapangan dengan para calon klien.

Produk tersebut sekarang siap untuk industrialisasi dan Espallargas memperkirakan pasar produk terbesar adalah Amerika Serikat, diikuti oleh Jepang dan Uni Eropa.

Terkait hal ini, Presiden European Patent Office (EPO) António Campinos saat mengumumkan finalis European Inventor Award 2022 mengatakan, temuan jenius karya Fahmi dan Espallargas berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh para ahli di bidangnya.

"Mereka secara signifikan meningkatkan usia penggunaan dan daya tahan produk industri, sebuah aspek yang penting dalam ekonomi material," tutur Campinos.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/18/100000721/ilmuwan-indonesia-temukan-pelapis-keramik-inovatif-akan-diuji-di-mars

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke