Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Airmas Asri, Arsitek di Balik Transformasi Sarinah

Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang sempat berjaya pada tahun-tahun awal berdirinya.

Sarinah dibangun pada 17 Agustus 1962 dengan nama PT Departement Store Indonesia dan resmi beroperasi 15 Agustus 1966.

PT Departement Store Indonesia kemudian dikenal dengan nama Sarinah setelah Presiden Soekarno mengubah nama mal tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada sosok figur yang sangat berpengaruh dihidupnya.

Seiring berjalannya waktu, pembenahan perlu dilakukan oleh Sarinah agar bisa bertahan di tengah persaingan yang semakin sengit dengan mal saat ini, ditambah semakin masifnya tren berbelanja daring.

Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagaimana dikutip dari akun Instagram-nya tahun 2019 lalu.

"Saya berkunjung ke Sarinah kemarin, selain mencari beberapa barang untuk isi kantor, saya ingin melihat langsung proses bisnis dan juga kondisi Sarinah saat ini," kata Erick.

Erick mengatakan, transformasi Sarinah pada intinya adalah kembali ke khitahnya dengan tetap menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa dengan kemasan dan eksistensi kekinian.

Di sisi lain, gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini memang sudah saatnya direnovasi untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan golden rule terkait keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Adapun pihak yang berperan dalam renovasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang ritel tersebut adalah arsitek lokal, yakni PT Airmas Asri.

Dikutip dari Instagram @airmasasri, proyek transformasi Sarinah berfokus pada pelestarian bangunan cagar budaya, desain arsitektur akan kembali ke bentuk asli pada tahun 1967.

Selain itu, transformasi Sarinah turut diharapkan bisa menjadi representasi masa depan kawasan Thamrin dengan ruang publik yang layak huni dan ramah pedestrian.

Biro arsitek ini memiliki filosofi bukan hanya untuk merancang bangunan indah dan mengesankan, melainkan ingin menciptakan lingkungan fisik yang memberikan nilai tambah.

Beberapa proyek lain yang juga digarap oleh perusahaan arsitektur ini, meliputi Citraland Surabaya, The Pakubuwono View Jakarta, The Capital Residence Jakarta, Holiday Inn Nusa Dua Bali dan masih banyak lagi.

Selain berkembang di wilayah Indonesia, Airmas Asri juga memiliki andil dalam pembangunan interior Majelis Oman Al Bustan di Muskat, Oman.

Airmas Asri kerap menjuarai berbagai kompetisi, seperti meraih peringkat pertama di Dukuh Atas Transportation Hub Competition yang diselenggarakan oleh PT MRT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PD Pasar Jaya dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) tahun 2019.

Perusahaan arsitektur ini juga berhasil menjuarai kompetisi desain Bandara Sukabumi, Jawa Barat pada tahun yang sama.

Untuk diketahui, Airmas Asri didirikan oleh tiga orang arsitek, salah satunya adalah Jusuf Setiadi yang saat ini menjabat sebagai Principal bersama Suryono Kurnianto, Christine Martini Santosa dan Ardi Jahya sebagai President Director.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/04/08/103000821/mengenal-airmas-asri-arsitek-di-balik-transformasi-sarinah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke