Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Kualitas Pengaspalan Sirkuit Mandalika, Ini Kata Ahli

Tak hanya aksi dan polah tingkah para pebalap, pemandangan panoramik di sekeliling sirkuit yang istimewa dan indah juga ikut melambungkan Mandalika.

Hal tersebut turut divalidasi oleh sejumlah pebalap, sebut saja Marc Marquez dan Remy Gardner dalam unggahan akun Twitter pribadi mereka.

Pujian mereka tentu saja membuat masyarakat Indonesia tersanjung, sekaligus menjadi promosi gratis keindahan Mandalika di mata dunia.

Akan tetapi, di balik puja-puji tentang Sirkuit Mandalika, ternyata ada masalah serius yang tak bisa diabaikan.

Dilansir dari The Race, Rabu (16/2/2022), tidak sedikit dari pebalap yang menganggap jalur Sirkuit Mandalika kotor penuh debu dan kerikil, dan membahayakan.

Marco Bezzecchi mengonfirmasi, dia mendapati salah satu pelindung helmnya retak. Bahkan, Pecco Bagnania menunjukkan dirinya mengalami memar di lengan kiri karena terkena serpihan batu.

“Saya berada di belakang Franco dan saya menerima banyak kerikil di layar dan visor, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima pembalap untuk banyak lap,” jelas Quartararo.

Masalah ini sangat disayangkan, mengingat sirkuit berstandar internasional tersebut telah menggunakan Stone Mastic Asphalt (SMA) yang dikenal memiliki kualitas paling baik di dunia.

Lalu, apa masalah sebenarnya dan risiko yang akan ditimbulkan jika hal ini dibiarkan?

Terkait hal ini, Pengamat Perkerasan Jalan dan Aspal Purnomo menuturkan, pemilihan batu yang tidak diteliti dengan baik adalah masalah utamanya.

Ini memberikan hasil akhir permukaan aspal mirip seperti kulit jeruk sunkist. Tujuannya adalah agar aspal memberikan grip yang baik serta resistensi pengereman yang bagus.

“Maka batuannya harus muncul sedikit-sedikit, sehingga bisa tidak licin dan tidak terjadi aquaplaning,” jelas Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Karena mengandalkan perekatan batu, campuran aspal ini memiliki komposisi batu yang lebih banyak dibandingkan dengan komposisi aspal dan bahan lain.

Namun sayangnya, kerap terjadi pekerja proyek tidak memperhatikan jenis batu yang digunakan.

Purnomo mengatakan, batuan untuk campuran aspal ini harus memiliki bentuk kubik, tidak pipih, tidak lunak dan tidak kotor.

“Karena (batunya) tidak dipilih makanya tidak keras dan kadang-kadang kotor. Begitu dicampur dengan aspal Performance Grade (PG) 82, itu bagus (batu tidak akan lepas). Bahkan, untuk mobil balap juga tidak akan ada masalah,” tambah Purnomo.

Sedangkan, ketebalan aspal yang dibutuhkan untuk sebuah sirkuit dengan keamanan dan keselamatan pengendara yang tinggi adalah sekitar 15-18 sentimeter.

Untuk diketahui, Sirkuit Mandalika menggunakan tipe aspal PG 82 atau jenis aspal yang bisa bekerja hingga temperatur 82 derajat celcius dan tidak akan meleleh, sehingga tetap mampu mengikat batu.

Purnomo kembali menjelaskan, apabila masalah ini tidak segera diperbaiki, maka keselamatan pengendara menjadi taruhan. Risiko kecelakaan pun bisa saja terjadi.

“Kalau digunakan oleh mobil bisa sampai terbalik mobilnya karena licin, terlebih saat di tikungan karena mereka akan ngerem dan akan ada gesekan ke samping yang tenaganya luar biasa besar,” pungkas Purnomo.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/16/210000521/menilik-kualitas-pengaspalan-sirkuit-mandalika-ini-kata-ahli

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Berita
Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Berita
Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Berita
Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Lanskap
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Berita
Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Berita
Hingga Besok, KCIC Siapkan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Hingga Besok, KCIC Siapkan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Berita
Jelang 'Long Weekend' Hari Raya Waisak, Penumpang KA Naik 25 Persen

Jelang "Long Weekend" Hari Raya Waisak, Penumpang KA Naik 25 Persen

Berita
Jaksel Masih Jadi Daerah Favorit Investasi Rumah Mewah

Jaksel Masih Jadi Daerah Favorit Investasi Rumah Mewah

Hunian
Raja Juli Minta Pelatihan Agraria dan Tata Ruang bagi Hakim Segera Digelar

Raja Juli Minta Pelatihan Agraria dan Tata Ruang bagi Hakim Segera Digelar

Berita
Cara Merawat Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur di Dalam Ruangan

Cara Merawat Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur di Dalam Ruangan

Umum
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke