Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pencakar Langit Tertinggi Kedua di Indonesia Tutup Atap

Terminologi supertall dipahami sebagai struktur pencakar langit dengan ketinggian lebih dari 300 meter.

Dengan tuntasnya konstruksi struktur ini, Luminary Tower yang menjulang 304 meter, bisa disebut sebagai supertall tertinggi kedua di Indonesia setelah Autograph Tower.

Untuk diketahui, ketinggian Autograph Tower mengangkasa 382,9 meter, yang berarti tak hanya terjangkung di Indonesia, melainkan juga belahan bumi Selatan.

Kedua pencakar langit tersebut berada dalam satu kompleks pengembangan Thamin Nine di Jakarta Pusat yang dikembangkan PT Putragaya Wahana.

Presiden Direktur PT Putragaya Wahana Alvin Gozali dalam perbincangan khusus bersama Kompas.com, memastikan konstruksi fisik Luminary Tower akan selesai seluruhnya pada 2023.

"Pekerjaan sedikit terhambat karena ada pembatasan mobilitas tenaga konstruksi, dan juga material bangunan terkait PPKM. Namun demikian, saya yakin ini seluruhnya bisa selesai 2023," tutur Alvin.

Luminary Tower yang terdiri dari 87 lantai termasuk helipad dirancang untuk properti multifungsi.

Mencakup dua hotel yakni Pan Pacific Hotel dengan klasifikasi bintang lima, Park Royal Hotel (bintang empat), dan apartemen Park Royal Serviced Residences.

"Ini akan menjadi dek observatorium milik swasta pertama di Indonesia," cetus Alvin.

Dirancang oleh Kohn Pedersen Fox (KPF), Park Royal Hotel dan Park Royal Serviced Residences akan beroperasi lebih dahulu pada 2023.

Sementara Pan Pacific Hotel dibuka untuk publik pada 2024 mendatang. Ini adalah satu-satunya hotel bintang lima baru yang berada di koridor bisnis MH Thamrin.

Menurut Alvin, jika kondisi industri pariwisata yang didukung sektor penerbangan pulih, sektor hotel dan travel akan kembali bergerak. 

Namun, hal ini sangat bergantung pada bagaimana Pemerintah dapat mengendalikan pandemi supaya tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19.

Dan jika situasi dapat dikendalikan, imbuh Alvin, Jakarta bisa berkompetisi dengan kota-kota dunia lainnya.

Autograph Tower

Sementara, perkembangan terbaru Autograph Tower saat ini sudah memulai proses fit out. Sejumlah ruang perkantoran telah diserahterimakan kepada sebagian para penyewa untuk dilakukan pekerjaan interior.

Saat ini, penjualan perkantoran di gedung ini sudah mencapai angka 80 persen yang merupakan penggabungan strata office 60 persen, dan leased office 20 persen.

Perkantoran di Autograph Tower yang masuk dalam kategori premium office ditawarkan dengan tarif sewa sekitar Rp 360.000 per meter persegi di luar biaya servis. 

Sedangkan strata office dijual seharga Rp 60 juta per meter persegi. 

Harga penawaran tersebut, kata Alvin, adalah "harga pandemi". Dia menyadari, banyak  perusahaan yang masih menunda untuk ekspansi, bahkan mengurangi ruang kantor demi mengakomodasi kebijakan work from home (WFH). 

Para penyewa dan pembeli perkantoran di sini sebagian besar merupakan perusahaan yang bergerak di sektor jasa perbankan, asuransi, dan teknologi informasi.

"Namun bukan head quarter office, lebih kepada branch office," ungkap Alvin.

Selain perkantoran, sekolah internasional yang meliputi 30 kelas, juga akan dibuka lebih dulu atau tepatnya pada Juli 2022.

Menyusul kemudian restoran, dek observasi, dan mal Agora yang di dalamnya akan menghadirkan wahana bowling alley.

Sementara Waldorf Astoria yang merupakan hotel supermewah bintang enam, Alvin belum dapat memastikan kapan secara resmi dibuka.

Ada pun fitur lainnya yakni Le Parc Apartment yang terdiri dari The Mansion 30 unit, The Terrace 53 unit, dan The Town Homes 25 unit akan mengalami peningkatan harga menjadi Rp 90 juta per meter persegi pada 2022.

Sebelumnya apartemen ini ditawarkan seharga Rp 70 juta per meter persegi.

Supertall ketiga 

Kendati masih menanti pemulihan ekonomi, namun PT Putragara Wahana telah menyiapkan pengembangan masa depan usai Thamrin Nine yang berisi Autograph Tower, Luminary Tower, Mal Agora, dan Le Parc tuntas terbangun.

Rencana tersebut adalah membangun supertall ketiga yang juga berada di kawasan Thamrin Nine.

Supertall ketiga ini dirancang sebagai properti multifungsi yang akan berisi perkantoran, apartemen, dan juga hotel.

Bedanya dengan dua gedung saudaranya, supertall ketiga ini dirancang sebagai gedung dengan langgam modern klasik, senafas dengan Le Parc yang dirancang Wimberly, Allison, Tong & Goo (WATG).

"Saya mengagumi karya mereka. Jadi supertall ketiga ini tidak akan diselubungi kaca. Namun begitu, view yang ditawarkan langsung cakarawala Kota Jakarta, Bunderan HI akan terlihat jelas dari gedung ini," imbuh Alvin.

Untuk membangun supertall ketiga ini, estimasi gross development value (GDV) yang telah dianggarkan senilai Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.

Sementara Thamrin Nine Tahap I, menurut Alvin telah mengalami pembengkakan biaya dari sebelumnya Rp 6 triliun-Rp 7 triliun menjadi Rp 8 triliun.

Tak hanya Jakarta, PT Putragaya Wahana juga bakal membangun resor di Bali dan Manado yang mengakomodasi aktivitas hobi dan olahraga, termasuk surfing dan paragliding.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/11/173516921/pencakar-langit-tertinggi-kedua-di-indonesia-tutup-atap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke