Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Puji Konstruksi Tol Cisumdawu, "Hebat Bisa Cepat"

Hal itu disampaikannya ketika meninjau pengerjaan Tol Cisumdawu bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menhub Budi Karya Sumadi, pada Kamis (30/09/2021).

Tepatnya pada dua titik lokasi di Tol Cisumdawu, yaitu Interchange Cileunyi dan Lereng Dusun Bojongtotor.

“Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, saya optimistis Tol Cisumdawu bisa mulai digunakan pada tahun 2022," katanya.

Menurut Luhut, dengan adanya jalan bebas hambatan ini, perjalanan dari Bandung sampai Kertajati nantinya bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.

"Saya kira ini merupakan pekerjaan yang hebat oleh Kementerian PUPR sehingga pembangunan Tol Cisumdawu dapat berjalan dengan cepat,” pujinya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga mengapresiasi upaya percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu yang dilakukan oleh Ditjen Bina Marga dan BUJT.

"Terus lanjutkan terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini," ucap Basuki.

Menurut Basuki, penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting. Keberadaannya akan mendongkrak kawasan penting di sekitarnya.

"Sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi Kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat," terang Basuki.

Interchange Cileunyi merupakan salah satu bagian dari Tol Cisumdawu seksi 1 phase III yang progres pekerjaannya telah mencapai 89,10 persen.

Dibangun sejak Mei 2021, titik ini akan menghubungkan Jalan Tol Cisumdawu seksi 1 dengan jalan nasional.

Nantinya seksi 1 dan seksi 2 akan memiliki 8 jembatan, 13 overpass dan 8 underpass.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian menyampaikan, memang diperlukan percepatan dalam penyelesaian Tol Cisumdawu. Khususnya untuk seksi 1.

Pihaknya pun telah melakukan upaya percepatan melalui penambahan jumlah tenaga kerja dan alat-alat berat seperti crane, launcher, excavator, compactor, dump truck, serta paver.

"Kami optimis untuk pekerjaan fisik seksi 1 dan seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021," ujar Wilan.

Sedangkan pada seksi 4 dan seksi 5, sedang dilakukan juga percepatan pada pembebasan lahan.

Apabila pembebasan lahannya sudah tuntas pada Oktober 2021, maka pekerjaan di kedua seksi tersebut bisa dikebut selesai Desember 2021.

Selain itu, salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu adalah penanganan lereng di Dusun Bojongtotor dengan ketinggian maksimum 136 meter.

Beberapa upaya penanganan yang dilakukan antara lain penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai.

"Melalui 4 metode tersebut, penanganan lereng ditargetkan selesai pada Desember 2021," imbuhnya.

Seperti diketahui, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi. Dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.

Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Saat ini progres seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55 persen, sedangkan progres seksi 2 sebesar 95,80 persen.

Kemudian, seksi 3-6 dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

Adapun seksi 3 dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen.

Selanjutnya seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 6,59 persen, dan seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 20,6 persen.

Sementara seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 6,6 km progres konstruksinya sudah mencapai 63,29 persen.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/30/190000621/luhut-puji-konstruksi-tol-cisumdawu-hebat-bisa-cepat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke