Parapuan.co - Kawan Puan, film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga sudah tayang di bioskop.
Setelah Dua Garis Biru, film ini merupakan karya cerita panjang kedua dari sutradara perempuan Gina S. Noer.
Selain itu, film satu ini juga merupakan produksi dari Starvision Plus dan Wahana Kreator.
Bertabur aktris dan aktor berbakat Indonesia, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga menawarkan kisah keluarga yang kompleks.
Kisah dalam film ini menyoroti karakter Raja (Angga Yunanda) dan Asia (Putri Marino) yang memiliki kesamaan tanggung jawab.
Raja dan Asia harus mengurus kedua orang tua tunggal mereka masing-masing yang semakin menua.
Dewa (Slamet Rahardjo) adalah ayah dari Raja, mantan pegawai BUMN, dan selalu membantah bahwa dirinya menderita penyakit.
Sedangkan Linda (Ira Wibowo) adalah orang tua dari Asia yang merupakan penyintas kanker payudara.
Linda baru saja ingin memulai kehidupan baru berdua saja dengan Asia saat ia bertemu dengan Dewa dan jatuh cinta.
Baca Juga: Bahas Ancaman Kiamat, Film Don't Look Up Hadir sebagai Kritik Isu Lingkungan
Mencoba memahami kedekatan kedua orang tua mereka, Raja dan Asia merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka berdua.
Jika Kawan Puan lihat dari garis besar kisah film ini, pengorbanan menjadi salah satu tema utama yang bisa ditemukan.
Ada cinta yang harus mengalah, ada mimpi yang harus ditunda, demi keberlangsungan hidup seseorang yang berarti.
Pengorbanan inilah yang harus dipilih oleh Raja dan Asia yang berada dalam kelompok sandwich generation.
Ketika Raja dan Asia menyentuh usia dewasa, kondisi mereka terjepit di antara tanggung jawab yang menumpuk bak roti lapis.
Raja dan Asia tidak lagi memikirkan masa depan diri sendiri, melainkan ada masa depan orang tua, keluarga, dan cinta-cinta yang akan masuk di kehidupannya.
Seperti judulnya, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, ada prioritas cinta yang harus diambil oleh Raja dan Asia.
Cinta pertama
PARAPUAN menangkap bahwa cinta pertama yang dimaksud dalam film ini adalah cinta keluarga, yang akhirnya menjadi prioritas utama dari Raja dan Asia.
Saat Dewa didiagnosis mengidap Alzheimer, tidak ada pilihan bagi Raja selain memprioritaskan sang ayah di atas segalanya.
Baca Juga: Kembali ke Layar Lebar, Putri Marino jadi Karakter Ini di One Night Stand
Begitu juga dengan Asia, walau kini ibunya telah sembuh dari kanker payudara, kebahagiaan sang ibu menjadi dorongan utama Asia untuk terus berusaha di setiap langkahnya.
Cinta kedua
Cinta kedua adalah mimpi-mimpi yang harus tertunda, cinta terhadap apa yang Asia dan Raja sukai dan cita-citakan selama ini.
Asia adalah seorang perempuan pemimpi, ia ingin menjadi penari ternama yang berhasil keliling dunia karena bakat dan karyanya.
Kini, Asia harus bekerja demi keberlangsungan hidupnya dan sang ibu. Namun, apakah mimpi Asia akan terhenti?
Ada harapan, dukungan, dan dorongan bagi Asia ataupun Raja untuk suatu hari kembali menempatkan cinta kedua ini pada prioritas utama.
Namun untuk sementara ini, cinta Asia pada mimpi-mimpinya harus mengalah sampai waktu yang tak akan pernah diketahui.
Cinta ketiga
Cinta ketiga adalah cinta yang harus dikubur karena harapan seakan menolak untuk berteman lagi.
Ini adalah cinta Asia dan Raja yang begitu kuat, terasa nyaman, dan menjadi angan masa depan masing-masing dari mereka.
Namun, keinginan untuk bersama pun harus mereka lupakan karena ada cinta pertama untuk keluarga yang lebih dari segalanya.
Baca Juga: Film Georgia: Sulitnya Keluarga Korban Pemerkosaan Mencari Keadilan
Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga juga merangkum isu sosial dan ekonomi masyarakat kelas menengah dan stigma pekerjaan tertentu.
Film ini menghadirkan masalah pinjaman online, sulitnya layanan kredit bagi seniman, hingga lapangan pekerjaan yang minim di tengah pandemi.
Isu sosial dan ekonomi tersebut menjadi hal penting yang memantik konflik keluarga dalam film ini.
Duet akting luar biasa Putri Marino dan Angga Yunanda di layar lebar kali ini menjadikan film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga penuh nyawa.
Arahan Gina S. Noer yang membumi membuat isu dalam setiap adegan film terasa nyata dan berjalan dengan harmonis.
Talenta yang tak diragukan lagi dari legenda film Slamet Rahardjo dan Ira Wibowo berhasil mencuri perhatian dan poros plot film ini.
Komedi dan kejutan sederhana dari Asri Welas juga menjadi nilai tambah film ini, lho.
Kawan Puan, film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga merupakan sebuah film kaya isu yang layak untuk kamu tonton di layar lebar.
Yuk ajak orang-orang dalam lingkaran cinta pertama, kedua dan ketigamu untuk menonton film satu ini! (*)
Review ini ditulis oleh Alessandra Langit-Parapuan.