Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Badai Sitokin yang Membuat Deddy Corbuzier Berhenti Buat Konten Youtube?

Kompas.com - 22/08/2021, 20:45 WIB
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, Deddy Corbuzier menyampaikan dirinya pamit sejenak membuat konten di akun Youtube-nya, Close the Door.

Namun kemudian, ia kembali ke dunia maya dengan membawa kabar menggemparkan.

"Saya sakit. Saya kritis," begitu Deddy membuka podcast pertamanya setelah hilang berminggu-minggu.

Sontak, pernyataan tersebut pun mengejutkan semua orang, mengingat dirinya terlihat bugar.

Pasalnya, tak ada yang menyangka jika ayah dari Azka Corbuzier ini mengambil cuti sementara dari dunia sosial media akibat menderita penyakit parah.

Baca Juga: Dicibir Remehkan Isu Kesehatan Mental, Deddy Corbuzier Angkat Bicara

Dari video terbaru yang diunggah di kanal YouTube-nya, Deddy akui sempat dinyatakan positif Covid-19. Walau begitu, ia sempat membaik dan dinyatakan negatif.

Akan tetapi, ia tak menyangka jika di minggu kedua setelah dinyatakan negatif, ia mengalami demam sangat tinggi dan vertigo, hingga nyaris meninggal dunia.

Dokter pun menyatakan Deddy tengah menghadapi momen-momen badai sitokin yang hampir merenggut nyawanya.

Namun, apa sih badai sitokin itu, dan seberapa berbahaya kah kondisi ini?

Badai sitokin menjadi istilah yang mendadak populer setelah pandemi Covid-19 datang.

Dilansir dari Newscientist, sitokin pada dasarnya merupakan protein kecil yang dilepaskan oleh sel-sel tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh.

Sitokin berperan dalam mengoordinasikan respons tubuh terhadap infeksi yang memicu inflamasi atau peradangan.

Intinya, sitokin seharusnya membantu tubuh dalam melawan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh.

Akan tetapi, respons tubuh terhadap infeksi kadang bisa jadi sangat berlebihan.

Jika kadar sitokin berlebihan atau tidak terkendali, sel-sel imun kemudian aktif dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan hiperinflamasi.

Kondisi ini lah yang disebut sebagai badai sitokin (cytokin storm), yang bisa sangat fatal, bahkan dapat merenggut nyawa seseorang.

Badai sitokin sebenarnya bukan merupakan gejala komplikasi yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 saja, tapi juga flu dan penyakit pernapasan lainnya yang disebabkan oleh virus corona seperti SARS dan MERS.

Baca Juga: Perbedaan Reinfeksi, Long Covid, dan Psikosomatis Menurut Ahli

Gejala Badai Sitokin

Gejala yang menandai fenomena badai sitokin bisa jadi sangat beragam dan berbeda pada setiap orang.

Deddy sendiri mengungkapkan bahwa gejala yang dialaminya adalah demam tinggi dan badan yang terasa sakit.

Dikutip dari sebuah studi pada tahun 2014, gejala badai sitokin dapat berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, diare, kelelahan, pegal-pegal, dan rasa tidak enak badan.

Tapi bukan hanya itu, gejala badai sitokin juga dapat menyerang sistem pencernaan, pernapasan, kulit, syaraf, jantung, dan organ-organ lainnya.

Beberapa gejala lainnya dapat berupa:

  • Hhypoxemia atau menurunnya saturasi oksigen dalam darah
  • Napas cepat
  • Hipotensi atau tekanan darah sangat rendah
  • Ruam pada kulit
  • Keruksakan ginjal
  • Tremor
  • Halusinasi
  • Hyperbilirubinemia atau penyakit kuning
  • Transaminitis yang disebabkan oleh hepatitis atau penyakit hati

Baca Juga: Beda dari Swab PCR, Muncul Tes Covid-19 dengan PCR Gargle, Apa itu?

Mengutip Verywellhealth, jika seseorang alami gejala-gejala yang menunjukkan badai sitokin, dibutuhkan perawatan intesif yang dapat berupa pemantauan tanda-tanda vital dan kadar elektrolit, pemasangan ventilator, infus, dan cuci darah.

Namun, pada dasarnya tak ada pengobatan yang secara langsung ditujukan untuk mengatasi kondisi badai sitokin.

Adapun hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi respons imun itu sendiri.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menemukan solusi yang tepat dalam penanganan fenomena badai sitokin pada pasien Covid-19.(*)


Terkini Lainnya

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com