KOMPAS.com - Motor Yamaha yang kurang bertenaga dinilai bisa menghambat upaya Fabio Quartararo mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) sedang mengalami penurunan performa. Sang juara bertahan jarang sekali terlihat di podium dalam beberapa seri terakhir.
Dikutip dari laman resmi MotoGP, pebalap asal Perancis itu hanya satu kali naik podium dalam enam balapan terbaru.
Satu-satunya podium itu didapat Quartararo saat menjadi runner-up MotoGP Austria 2022. Sisanya, El Diablo selalu menyelesaikan race di luar tiga besar.
Paling baru, Quartararo cuma bisa finis kedelapan pada MotoGP Jepang 2022 yang digelar di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Penyebab Bagnaia Merana di MotoGP Jepang: Terlalu Berambisi Kejar Quartararo
Untungnya, pesaing terdekat Quartararo, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), gagal merampungkan balapan akibat crash di lap terakhir.
Rival Quartararo lainnya, Aleix Espargaro (Aprilia Racing), mengalami kendala saat start sehingga tercecer ke urutan belakang dan finis di luar zona poin.
Saat ini, Fabio Quartararo masih memuncaki klasemen MotoGP 2022 dengan koleksi 219 poin.
Dia unggul 18 angka dari Peco - sapaan akrab - Bagnaia (201 poin) yang menguntit di peringkat kedua.
Sementara, Aleix Espargaro menempati urutan ketiga klasemen MotoGP 2022 dengan nilai 194.
Baca juga: MotoGP Jepang 2022, Quartararo Frustrasi Gagal Salip Marc Marquez
Meski memimpin, Quartararo belum aman. Jarak poin yang dia buat masih mungkin dikejar oleh para rival, terutama Bagnaia.
Terlebih, Kejuaraan Dunia musim ini masih menyisakan empat seri. Terdekat adalah MotoGP Thailand.
MotoGP Thailand 2022 akan digelar pada 30 September-2 Okober mendatang di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand.
Quartararo harus bangkit dan mengeruk poin semaksimal mungkin di MotoGP Thailand yang merupakan seri ke-17 musim ini.
Pebalap berusia 23 tahun itu tidak boleh lagi mengharapkan kesialan para rivalnya.
Baca juga: Quartararo Usai MotoGP Jepang: Lebih Baik Dapat 8 Poin daripada...
Cuma, masalahnya, Quartararo tidak bekerja sendiri. Dia juga bergantung pada performa motor Yamaha YZR-M1 tunggangannya.
Kebetulan, performa kuda besinya belakangan ini sedang dalam sorotan. M1 milik Quartararo dinilai kurang bertenaga.
Jika masalah tersebut tidak bisa segera diselesaikan, Quartararo berada dalam bahaya. Para rival bisa menyalipnya.
"Yamaha jelas kurang memiliki sedikit akselerasi dan tenaga," kata legenda GP500 Alex Criville, dikutip dari Marca, Rabu (28/9/2022).
"Quartararo tidak mampu bertarung dengan grup terdepan dan finis di urutan kedelapan (pada MotoGP Jepang)," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Kata Quartararo soal Crash Bagnaia di MotoGP Jepang: Saya Tak Melihat Pecco, tetapi...
"Jika ia terus seperti ini, para pesaingnya kemungkinan besar akan mengejarnya," tutur Criville lagi.
Terlepas dari masalah power Yamaha, kejuaraan masih terbuka untuk siapa pun, terutama untuk pebalap yang berada di posisi tiga besar.
"Masih ada empat balapan lagi hingga akhir musim, tetapi Anda tidak akan pernah tahu," ujar Criville.
"Yang jelas, perebutan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP masih terbuka dan Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia dan Aleix Espargaró semuanya memiliki peluang untuk memperebutkan gelar," imbuh Criville.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.