Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Jual Cilok, Sidik Eduard Sebut Tawaran di Dunia Hiburan Semakin Berkurang Sejak Viral Adegan 'Tangan Buntung'

Kompas.com - 22/11/2023, 15:31 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor Sidik Eduard sebut viralnya adegan 'tangan buntung' dia di media sosial secara tak langsung berdampak pada kariernya di dunia hiburan.

Meskipun membuat dirinya jadi lebih dikenal, tapi secara tawaran pekerjaan, hal itu menjadi alasan untuk kemudian orang berpikir mengajaknya.

"Gue diajuin sama salah satu manajemen buat web series, tapi pas ditelepon, di depan gue nih teleponnya," ujar Sidik dikutip dari YouTube KasiSolusi.

"'Sorry ya, si Sidik imagenya masih terlalu tangan buntung banget,'" lanjutnya.

Baca juga: Tak Malu Lihat Suami Kini Jual Cilok, Istri Sidik Eduard: Yang Penting Ada

Bintang sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini tak tahu pasti maksud ucapan tersebut.

Tapi memang ada beberapa kantor mengatakan hal seperti itu yang pada akhirnya Sidik memang tak mendapatkan peran. 

"Enggak tahu kenapa, image negatif atau gimana, enggak paham sih," ujar Sidik.

"Kantor itu bilangnya seperti itu, dan bukan 1-2 orang. Beberapa kantor yang bilang seperti itu," imbuhnya.

Sidik bahkan disarankan untuk berhenti lebih dulu membintangi serial yang ada di salah satu televisi agar terlepas dari image tersebut.

Baca juga: Sidik Eduard Ungkap Perbedaan Rasa Bahagia Saat Punya Uang Hasil Jual Cilok Dibanding Jutaan Rupiah Honor Aktor

"'Sidik sorry ya imagenya masih tangan buntung banget, lo harus bener-bener perbaiki image lo dari yang begini jadi begitu,' kasarnya," tutur Sidik.

Sejak saat itu, Sidik mulai merasakan pekerjaannya sebagai aktor yang saat pandemi Covid-19 sudah berkurang, menjadi semakin berkurang.

"Mulai dari situ mulai berkurang, makin berkurang. (Dari) dua bulan sekali, tiga bulan sekali, bahkan sampai enggak ada," ucapnya.

"Ya udah, enggak ada pemasukan sama sekali," sambungnya.

Dengan berkurangnya pekerjaan itu, Sidik kemudian mencari cara untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Berjualan cilok dianggap sebagai pilihan terbaik karena saat itu uang Sidik hanya tersisa Rp 1 juta.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com