Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Yadi Sembako Setelah Dilaporkan atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Kompas.com - 12/10/2023, 10:09 WIB
Cynthia Lova,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

Ia mengaku telah menerangkan sebenar-benarnya kepada penyidik tentang keberadaan cek tersebut.

"Yang saya sampaikan adalah kebenaran bagaimana cek itu ada, acara itu ada, saya tidak berani kalau tidak ada perintah," lanjut Yadi.

Baca juga: Diperiksa atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan, Yadi Sembako Beri Klarifikasi

4. Siap jual rumah bayar ganti rugi ke EO

Yadi mengatakan, apabila tidak ada penyelesaian dari Gus Anom sebagai komsaris perusahaannya, maka ia siap bertanggung jawab.

Yadi siap membayar kerugian dari event organizer Rp 198 juta dengan menjual rumahnya.

Adapun rumahnya tersebut memang sudah ingin dia jual sejak tahun 2021.

Dengan adanya kasus ini, ia merasa uang hasil jual rumah tersebut bisa digunakan untuk membayar kerugian EO.

"Saya bertanggung jawab, saya menjunjung tinggi pertemanan, saya kenal Bang Adri sudah lama, 2017 saya dapat kerjaan dari dia. Saya sudah kenal keluarga, ibu, orang tua, dan saya wajib menjunjung pertemanan," ujar Yadi Sembako.

Baca juga: Yadi Sembako Tiba di Polres Metro Tangerang, Jalani Pemeriksaan Kasus Dugaan Penipuan

"Saya menjunjung tinggi persahabatan dengan Bang Adri Permana selaku pelapor, tapi nanti akan terjawab di mana miss-nya, nanti akan terungkap," lanjut Yadi.

5. Ogah kerja sama lagi dengan Gus Anom

Dengan adanya kasus ini, Yadi Sembako tak mau lagi bekerja sama dengan Gus Anom.

Yadi mengaku saat ini ia belum ada komunikasi lagi dengan Gus Anom. Sebab, sejauh ini komunikasinya dengan Gus Anom lewat asistennya saja.

“Kalau dibilang kapok, saya sudah mempelajari dari sekian banyak rentetan kejadian sampai nama saya seperti ini, yang saya (bangun) dari nol karier saya di hidup saya. Saya pernah menghormati beliau ada di hidup saya,” ucap Yadi.

“Dulunya ngajar ngaji sholawatan dan sekarang jadi pengusaha, itu saya hormati. Tapi mungkin untuk usaha ke depannya mungkin enggak bisa sama-sama lagi mungkin,” tutur Yadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com