Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Manthous, Begawan Campursari Pendobrak Sekat Bermusik

Kompas.com - 15/08/2023, 13:30 WIB
Andika Aditia

Penulis

Manthous sendiri pernah menjelaskan, campursari tak murni dari musik tradisional, tetapi juga kawin silang antara gamelan, musik barat, dan musik populer Indonesia.

Tak heran nama Manthous sering disebut sebagai Begawan Campursari.

Lagu-lagu Manthous

Banyak lagu campursari yang melegenda lahir dari buah pikiran Manthous, di antaranya adalah “Ali-Ali”, “Anting anting”, “Balen”, “Bengawan Sore”, “Eling Eling Emut”, “Nyidam Sari”, “Wuyung”, dan masih banyak lagi.

Lagu terbesar yang diciptakan Manthous adalah “Getuk” yang pertama kali dipopulerkan Nurafni Octavia.

Lagu ini begitu dikenal banyak orang saat itu dan melambungkan nama Manthous sebagai musisi campursari.

Prestasi Manthous

Dedikasi dan kontribusi Manthous dalam dunia musik, khususnya campursari, membuat dirinya diganjar banyak penghargaan.

  • Seniman Inovatif oleh Seksi Budaya dan Film PWI Cabang Yogyakarta (1996)
  • Penghargaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Gelar Budaya Rakyat 1996 di Kota Yogyakarta (1996)
  • Penghargaan Seni dari Pemda Propinsi DIY (1999)

Teranyar, nama Manthous diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun 2014.

Pemda Gunungkidul menganggap Manthous punya semangat berkesenian yang harus diteruskan generasi muda.

Diketahui, lewat grup musik CSGK, Manthous tak hanya membentuk musik populer Jawa, tetapi juga mendobrak sekat-sekat bermusik yang sebelumnya dianggap tak lazim.

Manthous sendiri membuktikannya saat membawakan lagu “I Don’t Wanna Talk About It” milik Rod Stewart. Manthous menyanyikannya dengan gaya campursari yang begitu mengena dan akhirnya diterima luas masyarakat.

Akhir hayat Manthous

Di tengah-tengah semangat bermusik dan berkesenian, Manthous terkena serangan stroke pada medio tahun 2001.

Setahun kemudian, Manthous harus menggunakan kursi roda karena beberapa bagian tubuhnya yang tak maksimal akibat terserang stroke.

Namun, Manthous tetap giat berkarya sampai akhir hayatnya.

Manthous akhirnya berpulang pada 9 Maret 2012 di Pamulang, Tangerang Selatan.

Jenazah Manthous dimakamkan di kampung halamannya di Desa Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta pada tanggal 11 Maret 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com