Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tamara Geraldine Minta Diceraikan Saat Usianya Divonis Tinggal 8 Bulan

Kompas.com - 11/08/2023, 17:16 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Presenter olahraga dan aktris Tamara Geraldine bagikan momen penting dalam hidupnya ketika dokter memvonis usianya tinggal 8 bulan.

Lama tak terlihat di layar kaca, Tamara muncul dan menceritakan bagaimana kehidupannya setelah dua kali divonis menderita pengerasan hati.

Kali kedua Tamara mendengar vonis itu dari dokter membuatnya berpikir tak ada kesempatan hidup lagi.

"Ketika ada vonis kedua, saya udah 'wah ini enggak mungkin besok enggak mati nih, enggak mungkin banget mukjizat datang dua kali,'" kata Tamara dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network.

Baca juga: Cerita Tamara Geraldine Pernah Pilih Membangkrutkan Diri Saat Usianya Divonis Tinggal 8 Bulan

Sehingga Tamara memutuskan untuk mengatur dan mempersiapkan semua sebelum dia meninggal, termasuk pernikahannya.

"Waktu vonis yang kedua datang, saya bilang sama mantan suami,'ya udah kamu tinggalin saya, kamu cepat-cepat menikah lagi,'" ucap Tamara.

Tamara memaksa suaminya segera menceraikan dia dan menikah lagi, demi menyelamatkan status anak adopsinya, Tjazkayaa Loedwigee Poetry Pham atau Kay. 

"'Aku cuma punya waktu 8 bulan, jadi lakukan dengan cepat,' saya bilang gitu, karena saya mandul anyway," ucap Tamara.

"'Kalau bisa langsung hamil, bawa dia (anak adopsi), kasih warga negara Jerman, bawa dia,' saya bilang gitu, akhirnya kami urus waktu itu," lanjut Tamara.

Baca juga: Berawal dari Artis kemudian Jadi Pengusaha, Kini Tamara Geraldine Perebutkan Kursi DPR

Karena itu Tamara mengatakan bahwa perceraian dia dengan suaminya, Pham Tien Thinh sebenarnya bukan karena dia ingin menyerah terhadap pernikahan.

Selama 11 tahun menikah mereka juga tidak ada masalah. Satu-satunya alasan Tamara dulu minta bercerai adalah untuk menyelamatkan anak adopsinya, karena dia berpikir umurnya tak lama lagi.

"Waktu divonis (merasa) tidak ada gunanya lagi, toh saya juga mandul, 'ini waktu yang tepat untuk kamu meninggalkan saya,'" ujar Tamara.

"Jadi saya bercerai bukan karena saya menyerah pada pernikahan. Sampai hari ini saya adalah orang yang menentang perceraian," imbuhnya.

Diakui Tamara, saat itu dia memang terkesan memaksakan semuanya.

"Waktu itu konsepnya gitu, saya hanya orang sotoy," kata Tamara.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com