Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Industri Musik K-Pop dan Nestapa Fans

Kompas.com - 24/05/2023, 13:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk fans, sudah saatnya mereka yang mengalami kecemasan dan depresi mulai mengelola penerimaan informasi dengan baik. Dengan cara 3 T sebagai berikut:

  1. Tidak perlu membuka konten yang tidak diinginkan
  2. Tidak perlu menyebarkan konten yang tidak disukai
  3. Tidak perlu posting ulang konten yang tidak disukai

Jika 3 T tersebut masih dirasa kurang untuk mengurangi kecemasan dan depresi, patut dicoba untuk puasa dari media sosial atau matikan saja smartphone yang dimiliki.

Berdiskusi dan bermainlah dengan keluarga, teman, hewan peliharaan, atau mengerjakan tugas yang belum diselesaikan daripada fokus kepada konten yang kalian tidak sukai.

Buatlah aktivitas yang menarik seperti berolah raga, liburan, dan lain-lain yang membuat suasana hati menjadi lebih baik.

Kita sendiri adalah penentu kualitas informasi dari vitual life yang kita miliki. Jangan mudah terbawa alur narasi yang muncul dari berbagai media sosial.

Untuk industri, sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial antarnegara, penting rasanya memikirkan kesehatan mental fans musik K-pop. Fans adalah konsumen utama dalam industri musik K-pop.

Secara sederhana sebagai sebuah industri pengelolaan stakeholder yang baik menjadi kunci utama keberhasilan dari bisnis.

Jika tidak dijaga dengan baik, maka industri tersebut akan mudah tenggelam seperti yang sudah banyak dialami perusahaan besar.

Serta peran pemerintah turut ambil andil dalam penguatan literasi media kepada generasi ke generasi.

Regulasi pemanfaatan media sosial untuk melindungi masyarakat patut dikuatkan, sehingga generasi terbaru tidak dengan mudah terhasut oleh berbagai narasi sederhana yang merugikan.

*Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com