Eurovision 2023: Loreen Juara Cetak Sejarah dan Kejutan Kate Middleton

KOMPAS.com – Penyanyi asal Swedia Lorine Zeineb Nora Talhaoui atau lebih dikenal Loreen secara mengejutkan menjuarai kontes Eurovision 2023.

Loreen membuat sejarah dengan menjadi wanita pertama yang memenangkan Eurovision dua kali.

Loreen dinobatkan sebagai pemenang kontes menyanyi Eurovision 2023, dengan raihan 583 poin.

Baca juga: Heboh Disangka Pakai Narkoba, Rocker Italia Pemenang Eurovision Buktikan Dirinya Bersih

Kemenangan tersebut membuat sejarah Eurovision, dengan Loreen menjadi wanita pertama yang memenangkan kompetisi dua kali, menyusul kemenangannya pada tahun 2012 dengan lagu “Euphoria”.

Setelah pemungutan suara juri, Swedia menempati posisi pertama dengan 340 poin. Setelah pemungutan suara publik, ini meningkat menjadi 583.

Finlandia dan Israel masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.

Baca juga: Lirik Lagu I Dont Feel Hate - Jendrik EUROVISION

Menanggapi kemenangannya setelah itu, Loreen berkata: “Rasanya luar biasa. Saya mulai meleleh! Awalnya tidak nyata, saya seperti 'apa yang baru saja terjadi?!' ... Itu meresap, sangat indah dan saya sangat berterima kasih.”

Ditanya tentang perbedaan antara dia menang terakhir dan sekarang, dia berkata: “Ini jauh lebih besar sekarang dan saya sangat senang tentang itu… Saya suka komunitas ini… dan itu akan tumbuh, bahkan lebih besar!”

Berbicara kepada NME tentang sejarahnya di Eurovision menjelang kontes, Loreen berkata: “Ini dimulai dengan lagu [“Euphoria”]… Itu hanya embrio pada saat itu, tetapi saya dapat merasakan bahwa ada sesuatu dengan lagu ini dan saya. itu akan terjadi,” katanya.

Baca juga: Trending di Spotify, Ini Lirik Lagu Last Dance - Stefania EUROVISION

Loreen menjelaskan arti di balik lagu “Tattoo”, dia mengatakan kepada NME bahwa lagu itu adalah salah satu penerimaan, dan belajar bahwa kita harus menanggung kesulitan kenyataan untuk sepenuhnya menghargai dunia di sekitar kita.

“Itu adalah lagu cinta dan saya membiarkan semua orang menafsirkan apa pun yang mereka inginkan,” jelasnya, “tetapi yang ingin saya katakan adalah bahwa tidak ada hari tanpa malam, dan tidak ada cinta tanpa kebalikannya. Itu semua perlu.”

“Kita cenderung berpikir bahwa rumput tetangga lebih hijau, tetapi jika Anda ingin merasakan cinta yang dalam dan otentik ini, Anda harus sadar bahwa perjuangan juga harus ada. Kita tidak bisa lari saat kita merasa sedikit sakit,” tambah Loreen.

Baca juga: 6 Lagu Eurovision Song Contest: The Story of Fire Saga yang Tak Boleh Dilewatkan

Penyelenggaraan kontes tahun ini berlangsung di Liverpool, Inggris. Sementara, Ukraina adalah pemenang tahun lalu dan biasanya menjadi tuan rumah di bawah aturan kompetisi, konflik politik yang sedang berlangsung membuatnya diadakan di Inggris, yang menjadi runner up tahun lalu bersama Sam Ryder.

Pembukaan juga menampilkan band yang bergabung dengan musisi dan tokoh terkenal dari jauh. Selama satu segmen lagu, itu dipotong menjadi klip Ryder yang memainkan gitar pada lagu tersebut dari atas Gedung Liver Liverpool.

Kontribusi lain melalui video termasuk dari Joss Stone, Miss Banks, Andrew Lloyd Webber dan Princess of Wales Kate Middleton, yang memainkan piano pada lagu tersebut.

Baca juga: Sinopsis Eurovision Song Contest: The Story of Fire Saga

Di tempat lain di malam hari, Ryder bergabung di atas panggung dengan drummer Queen Roger Taylor untuk membawakan lagu barunya “Mountain”.

Ryder terakhir bergabung dengan Queen di atas panggung untuk membawakan lagu “Somebody To Love” di konser penghormatan Taylor Hawkins drummer Foo Fighter.

Acara tersebut juga menampilkan segmen di mana kontestan Eurovision sebelumnya memberikan penghormatan kepada sejarah musik Liverpool selama medley lagu serta pesan video khusus dari Björn Ulvaeus dari ABBA yang memberikan penghormatan kepada Eurovision dan pentingnya dalam karier ABBA.